Presiden Filipina Berhasil Gaet MILF

Senin, 08 Oktober 2012 – 02:02 WIB
MANILA - Wilayah Mindanao, Filipina kini memasuki era baru setelah lebih dari 30 tahun dilanda konflik yang telah memakan lebih dari 150.000 korban jiwa. Pemerintah Filipina dan kelompok pemberontak muslim Moro Islamic Liberation Front (MILF) mengumumkan telah menyepakati beberapa hal sebagai langkah awal menuju perdamaian, pada Minggu (7/10) lalu.

Kesepakatan tersebut antara lain menyerukan pembentukan sebuah daerah istimewa dengan kedaulatan terbatas di Mindanao. Sebuah wilayah yang selama ini diklaim oleh 12.000 anggota MILF sebagai tanah nenek moyang mereka.

"Kesepakatan ini telah membuka jalan untuk sebuah perdamaian yang berkelanjutan di Mindanao," ucap Presiden Benigno Aquino dalam pidato kenegaraannya yang disiarkan oleh televisi nasional.

Menurut Aquino, kesepakatan ini menegaskan bahwa kelompok separatis tidak lagi ingin memisahkan diri. Sementara pihak MILF juga menyambut positif kesepakatan tersebut dan menyebutnya sebagai awal perdamaian.

"Kami merasa bahagia dan kami berterimakasih kepada presiden atas semua ini," kata Wakil Ketua Bidang Politik MILF, Ghazali Jaafar seperti dikutip AFP.

Namun baik Jafaar maupun Aquino mengatakan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang. Keduanya mengisyaratkan masih banyak rintangan yang harus dibereskan.

Aquino menuturkan, perjanjian perdamaian harus terlebih dahulu disetujui melalui pemungutan suara. Perjanjian ini sulit dicapai mengingat mayoritas penduduk Filipina adalah penganut Katolik. Dalam pidatonya, Aquino mengingatkan bahwa usaha perdamaian di tahun 2006 terpaksa batal akibat penolakan kuat dari publik.

Sementara Jaafar mengatakan bahwa kesepakatan ini hanya menjadi acuan dasar bagi upaya-upaya perdamaian selanjutnya. Ia juga mengatakan bahwa belum ada kesepakatan mengenai batas-batas wilayah daerah istimewa di Mindanao.

Sekedar diketahui, Mindanao sejak lama menjadi wilayah kaum muslim jauh sebelum kedatangan bangsa Spanyol di Filipina pada tahun 1500. Namun, saat ini kelompok muslim telah menjadi minoritas di wilayah selatan Filipina tersebut. Hal ini diakibatkan migrasi berkelanjutan dari wilayah-wilayah lain di Filipina yang berpenduduk mayoritas Katolik.

Meski menjadi minoritas tetapi kaum muslim Mindanao menginginkan kekuasaan penuh atas wilayahnya sejak dari dulu. Berbagai kelompok separatis pun mulai bermunculan sejak awal tahun 1970an, dengan MILF sebagai kelompok yang paling dominan.

Mindanao sendiri merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Selain menjadi salah satu wilayah pertanian terpenting di Filipina, Mindanao juga memiliki banyak cadangan emas dan tembaga. (AFP/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh Steve Jobs Hidup Lagi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler