jpnn.com, TUNIS - Sudah tiga hari berturut-turut, polisi Tunisia melakukan penangkapan terhadap para politikus dan aktivis pengkritik Presiden Kais Saied.
Hari ini, Senin (14/2), giliran bos stasiun radio independen Mosaique FM yang dijemput aparat.
BACA JUGA: Temui Wakot Tunisia, Dubes Zuhairi Usul Soekarno Jadi Nama Jalan di Pusat Kota
Petugas menggerebek rumah Noureddine Boutar pagi tadi dan membawanya ke markas untuk diperiksa.
Sejak Sabtu, sejumlah tokoh masyarakat, termasuk politisi oposisi, pengusaha terkemuka, dua hakim dan mantan diplomat telah ditahan.
BACA JUGA: Dubes Zuhairi Kampanyekan Keberhasilan Presidensi G20 Indonesia di Tunisia
Saied mengatakan dia ingin menyelamatkan negara Afrika utara dari kekacauan.
Partai oposisi terbesar di negara itu Ennahda menggambarkan penahanan itu sebagai "penculikan lawan Saied".
BACA JUGA: Dubes Zuhairi Kembali Gelorakan Kebesaran Pancasila di Tunisia
Banyak warga Tunisia yang mendukung Saied ketika dia berkuasa pada 2019 kini ini berbalik melawan presiden.
Pada 2021, Saied memecat perdana menteri, menangguhkan parlemen, dan mendorong melalui konstitusi yang mengabadikan pemerintahan satu orangnya.
Konstitusi baru menggantikan yang dirancang segera setelah pemberontakan Musim Semi Arab pada tahun 2011, yang membuat Tunisia menggulingkan mendiang diktator Zine al-Abidine Ben Ali.
Ini memberi kepala negara kontrol eksekutif penuh dan komando tertinggi tentara.
Bulan lalu, ribuan pengunjuk rasa berunjuk rasa di ibu kota Tunis, menuntut pengunduran diri pemerintahan Saied. (bbc/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif