Presiden Jokowi dan PM Turnbull Sepakati Perangi Terorisme

Jumat, 09 September 2016 – 02:39 WIB
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. Foto: biro pers kepresidenan

jpnn.com - LAOS-- Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di ASEM Villa, Viantiane, Laos, Kamis(8/9). Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

Bertemu di ASEM Villa, Presiden menyambut PM Turnbull dan berfoto bersama.
“Selamat atas kemenangan dalam pemilu,” ucap Presiden memulai percakapan.

BACA JUGA: Obama Tawarkan Halau Isis di Raqqa

Setelah pertemuan, Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan terkait pembicaraan kedua kepala negara tersebut. Salah satunya adalah kerjasama di bidang ekonomi, khususnya masalah daging yang berkaitan dengan impor sapi maupun peternakan sapi.

"Daging ini tidak hanya terkait dengan ‎impor sapi tetapi juga cattle breeding (peternakan sapi). Itu lebih berkelanjutan tidak hanya masalah beli-membeli tetapi kemudian menjadikan ketahanan pangan kita lebih berkelanjutan," ujar Retno.

BACA JUGA: Putus Asa, Gadis Ini Adakan Pesta Terakhir dan Berencana Meninggal Bulan Ini

Selain itu, Jokowi, sapaan Presiden dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull juga berdiskusi tentang terorisme dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang yang berkaitan dengan kontra terorisme.

"Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama kontra terorisme. Kita sudah bekerjasama lama di JCLEC ( Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation ), ini akan ditingkatkan. Kerja sama informasi intelijen dan cyber juga akan kita tingkatkan," imbuh Retno.

BACA JUGA: Dilarang Ikut Ibadah Haji, Iran Murka pada Arab Saudi

Mengingat Indonesia dan Australia berperan aktif dalam East Asia Summit (EAS ) dan Indian-Ocean Rim Association (IORA ), maka dua pemimpin itu sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim.

"Australia dan Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan mengimplementasikan kerja sama maritim dalam EAS dan terus berperan aktif dalam IORA," imbuhnya.

Agar kerjasama maritim ini menjadi lebih fokus, Jokowi berharap Australia mendukung Indonesia dalam IUU ( Illegal, Unreported, and Unregulated ) Fishing, di mana terdapat konteks blue economy yang juga diusung oleh Australia.

"Jadi yang utama adalah keamanan maritim dan yang kedua adalah kemakmurannya, jadi keamanan maritim dan kemakmuran maritim ( maritime security and maritime prosperity)," ujar Retno.

Rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Australia juga menjadi topik yang dibicarakan dalam pertemuan ini, mengingat Perdana Menteri Turnbull sudah menyampaikan undangannya sejak berkunjung ke Indonesia pada November tahun lalu.

"Presiden menyampaikan kita coba di koridor November, kita akan lakukan kunjungan ke sana," tegas Retno. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Skandal Trump, Menteri Keuangan Meksiko Mengundurkan Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler