jpnn.com, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan kawasan pesisir dipulihkan untuk lahan hijau.
Dia mengatakan hutan mangrove di Bali yang dibangun sejak 2003 bisa menjadi tempat percontohan rehabilitasi ekosistem yang dimanfaatkan sebagai sarana edukasi, pariwisata, dan penguatan perekonomian.
Oleh karena itu, Jokowi menginginkan adanya replikasi model rehabilitasi mangrove tersebut di provinsi lainnya.
“Ini akan terus kami lakukan di kawasan-kawasan pesisir untuk memulihkan, untuk melestarikan kawasan hutan mangrove dan juga untuk mengantisipasi dan memitigasi dari perubahan iklim dunia yang terus dan akan terjadi,” ujar Jokowi saat meninjau hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/10).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu berharap penanaman mangrove di kawasan pesisir pantai dapat memperbaiki kualitas lingkungan.
“Melalui penanaman mangrove ini, kami harapkan bisa mengurangi energi gelombang, bisa melindungi pantai dari abrasi, juga bisa menghambat intrusi air,” tambahnya.
Selain itu, Jokowi juga mengharapkan rehabilitasi mangrove dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui produksi hasil laut.
“Kami harapkan ada peningkatan dari baik produksi ikan maupun hasil laut lainnya, utamanya kepiting yang cocok untuk mangrove ini dan yang paling akhir adalah bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” lanjut presiden.
Selain itu, Jokowi mengaku hutan mangrove ini akan menjadi salah satu tempat yang akan ditampilkan kepada para pemimpin negara saat pelaksanaan G20 pada tahun depan.
Dalam kunjungan Jokowi ini, turut hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, dan Gubernur Bali Wayan Koster. (tan/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA JUGA: Diplomasi yang Dilakukan Puan Maharani dan Jokowi Sama Penting
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Fathan Sinaga