jpnn.com, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kinerja jajarannya dalam penggunaan APBN, APBD, hingga anggaran BUMN. Sebab, masih banyak kementerian yang menggunakan dana negara untuk membeli barang dari luar negeri (impor).
Menurut Jokowi, apabila 40 persen dari anggaran itu digunakan membeli barang dalam negeri, hal tersebut bisa mendongkrak perekonomian Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Marah Besar, Ada Reshuffle? Gus Muhaimin: Mana Ada yang Berani Senggol PKB?
“Dibelokkan 40 persen saja itu bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi kita dari pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen," kata Jokowi dalam acara "Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia” di Bali, Jumat (25/3).
Di hadapan para menteri kabinet Indonesia Maju serta para gubernur di Indonesia, Jokowi menyebut barang-barang yang selama ini diimpor juga dijual di dalam negeri.
BACA JUGA: Di Depan Luhut hingga Prabowo, Jokowi: Kita Ngerti Enggak Hal-hal Seperti Ini, Jangan Diteruskan
“Sedih belinya barang-barang impor semua, padahal kita memiliki (produk dalam negeri). Anggaran pengadaan barang dan jasa untuk modal di pusat itu Rp 526 triliun, sedangkan Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota ada Rp 535 triliun, lebih gede daerah. Sekali lagi saya ulang, pusat Rp 526 triliun, daerah Rp 535 triliun, BUMN jangan lupa saya detailkan Rp 420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Jokowi, bila sebanyak 40 persen anggaran tersebut digunakan untuk belanja produk buatan dalam negeri maka belanja BUMN dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 0,4 persen dan dari belanja APBN dan APBD dapat mendorong pertumbuhan ekonomi 1,5 sampai 1,7 persen.
BACA JUGA: Jokowi Baru Membuka Pidato, Anies Baswedan Menutup Mata
"Ini kan dua persen lebih, tidak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor, kita diam saja tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita kok tidak kita lakukan? Bodoh sekali kalau kita tidak melakukan ini," tegas Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia ini lantas meminta agar kementerian dan pemda tidak melanjutkan tradisi untuk membeli barang-barang impor.
"Beli barang-barang impor mau kita terus-teruskan? Ndak. Ndak bisa. Kalau kita beli barang impor, bayangkan bapak ibu kita beri pekerjaan ke negara lain, duit kita, capital outflow keluar," ungkap Jokowi.
Eks Wali Kota Solo ini mengatakan bila kementerian, pemda dan BUMN membeli barang dalam negeri, maka akan ada tambahan modal dan investasi oleh pengusaha dalam negeri sehingga dapat juga membuka lapangan pekerjaan.
"Tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan sekali lagi, bodoh banget kita ini. Jangan tepuk tangan," kata Jokowi mencegah tepuk tangan dari para hadirin yang hadir di tempat itu.
Jokowi menyebut dari hasil pengecekannya belum semua pihak membelanjakan anggaran untuk produk dalam negeri.
"Kalau sudah Rp400 triliun lebih itu betul-betul semua mengerjakan (belanja produk dalam negeri) silakan semua tepuk tangan. Kita hanya minta 40 persen saja sampai Mei 2022. Tadi pagi saya cek baru Rp214 triliun," kata Jokowi. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kobar Dukung Jokowi 3 Periode, Nih AlasannyaÂ
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan