jpnn.com - JAKARTA - Piala Presiden sudah kelar, berakhir dengan gegap gempita, tadi malam (18/10). Persib Bandung keluar sebagai juara setelah menumbangkan Sriwijaya FC (2-0). Meski hanya bertitel turnamen, event tersebut rupanya menjadi oase di tengah minimnya ajang bergengsi sepak bola di Indonesia.
Terlebih dengan kisruh PSSI dan Kemenpora, yang berujung dengan diberhentikannya seluruh kompetisi di musim 2015 oleh Exco PSSI. Tetapi, geliat turnamen-turnamen seperti Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan sebelumnya secara nyata memberikan bukti bahwa sepak bola Indonesia masih bisa survive.
BACA JUGA: Jokowi: Selenggarakan Terus Turnamen Sepak Bola
Adapun sanksi dari FIFA dan larangan bermain di kompetisi internasional buat timnas di semua jenjang tidak berpengaruh secara nyata. Bahkan, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah sudah merestui adanya turnamen atau kompetisi yang akan berjalan lagi November mendatang.
Untuk itu, dia berharap semua klub tidak menghentikan aktivitas pembinaan dan latihan mereka. Sebab, ajang selanjutnya sudah menanti klub di Indonesia. "Selamat buat Persib, sukses di Piala Presiden 2015," kata Jokowi menutup Piala Presiden tadi malam.
BACA JUGA: Aher Pastikan Massa Bobotoh Pulang Dengan Selamat
"November nanti, akan ada kompetisi atau turnamen baru lagi. Nanti yang ngomong bukan saya, yang jelas ada," lanjut presiden asal Solo itu.
Dia pun mengingatkan supaya klub terus melakukan persiapan. Meskipun belum jelas soal teknisnya, tetapi pernyataan Jokowi tersebut bisa menjadi pijakan buat klub Indonesia untuk optimistis tentang masa depan sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Gimana Bonus untuk Persib, Ini Jawaban Gubernur Jawa Barat
Sementara itu, untuk pengamanan laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan sudah dijalankan maksimal dari pihak kepolisian dan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan segera menindak tegas para perusuh yang mencoba menggagalkan laga final kemarin.
Sebagaimana diketahui bahwa gangguan dari oknum Jakmania, kelompok suporter Persija Jakarta kepada rombongan Bobotoh, suporter Persib sempat terlihat. Wajar, karena rivalitas antara Persija dan Persib telah berlangsung lama.
Tetapi Badrodin menuturkan bahwa Polda Metro Jaya harus mengejar siapa pelaku pembuat dan penyebar SMS yang mengarahkan suporter untuk berbuat anarkis. "Pasti dikejar dan harus didapatkan," terangnya.
Dia berharap, ketidakharmonisan suporter Jakmania dengan Bobotoh ini jangan sampai dipelihara. Momentum seperti ini harus dimanfaatkan dengan mendamaikan kedua pihak.
"Kalau masih ada yang tidak mau harmonis, ya harus menghadapi polisi," tegasnya.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengamini apa yang bakal dijalankan pihak kepolisian.
"Dari laporan polisi, orang yang sudah menyebarkan isu lewat sosial media, termasuk sambil memegang pedang,sudah ada, sudah di tangkap. Kita sudah tahu, siapa yang menjadi provokator,"sebutnya.
Atas segala bentuk kemanan yang dijalankan pihaknya, Ahok-sapaan Basuki-meyakini bahwa Jakarta masih bisa menjadi kiblat sepak bola nasional sekaligus untuk menjadi host laga final. Meski dengan pengawalan pihak keamanan yang luar biasa ketat, tetapi tetap bisa berjalan kondusif. (nap/idr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aher: Bobotoh dan Persib Akan Syukuran di Bandung
Redaktur : Tim Redaksi