JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah memilih Letjen Moeldoko sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang baru menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Dalam mengembankan tugas baru itu, Presiden memberikan tujuh pesan khusus untuk Moeldoko yang sebelumnya menjadi Wakil Kasad.
Menurut Pramono, tujuh pesan itu disampaikan saat pertemuan ketiganya di kantor Presiden, kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (20/5). Salah satunya adalah mengenai mengutamakan transparansi dalam pengadaan alutsista di jajaaran TNI AD.
"Ada beberapa arahan Presiden. Di antaranya, langkah-langkah dalam penertiban pengadaan alutsista dan keuangannya harus dilaksanakan secara transparan, terbuka, sehinggga tidak ada kesan penggunaan anggara yang kurang tepat. Ini harapan beliau. Dalam hal ini tetap dilanjutkan oleh Jenderal Moeldoko," ujar Pramono.
Selain itu, kata dia, Presiden menyatakan kepemimpinan dan manajemen TNI saat ini sudah berada di jalur yang benar. Oleh karena itu, ia minta Moeldoko tetap melanjutkan kepemimpinan itu di jalur yang sama.
TNI juga diharapkan tetap menjadi tentara profesional. Dalam hal ini, Presiden berpesan performa TNI disempurnakan, baik dalam penyusunan kekuatan dan kemampuan termasuk didalamnya adalah modernisasi alutsista.
"Juga dibahas masalah kesejahteraan prajurit dan keluarganya, seiring dengan apa yang menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya yaitu dengan gaji yang selalu mengikuti perkembangan ekonomi. Yang kedua adalah perumahan, pendidikan dan pembangunan markas-markas TNI di daerah," papar adik ipar Presiden itu.
Presiden juga menyatakan kekuatan TNI itu adalah adanya kedekatan atau bersama-sama rakyat. Oleh sebab itu, ia berpesan melalui Kasad baru agar melanjutkan apa yang sudah dikerjakan saat ini, karena tanpa bantuan rakyat TNI pun tak mungkin menjadi kuat.
Dalam mengemban tugas barunya Moeldoko juga diminta menjaga kekompakan internal TNI AD, TNI dengan rakyat dan TNI dengan jajaran lainnya. Terutama juga menjaga hubungan baik dengan kepolisian agar dapat bekerja samaa menjaga keamanan negara.
"Menghadapi Pemilu 2014, Presiden menekankan betul adanya TNI AD yang netral, tidak berpolitik praktis. Sebetulnya ini sudah ditunjukkan saat pelaksanaan Pemilu 2009. Itu ditekankan oleh beliau lagi. Itu yang tadi beliau pesankan untuk Kasad baru," tandas mantan Danjen Kopassus itu. (flo/jpnn)
Menurut Pramono, tujuh pesan itu disampaikan saat pertemuan ketiganya di kantor Presiden, kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (20/5). Salah satunya adalah mengenai mengutamakan transparansi dalam pengadaan alutsista di jajaaran TNI AD.
"Ada beberapa arahan Presiden. Di antaranya, langkah-langkah dalam penertiban pengadaan alutsista dan keuangannya harus dilaksanakan secara transparan, terbuka, sehinggga tidak ada kesan penggunaan anggara yang kurang tepat. Ini harapan beliau. Dalam hal ini tetap dilanjutkan oleh Jenderal Moeldoko," ujar Pramono.
Selain itu, kata dia, Presiden menyatakan kepemimpinan dan manajemen TNI saat ini sudah berada di jalur yang benar. Oleh karena itu, ia minta Moeldoko tetap melanjutkan kepemimpinan itu di jalur yang sama.
TNI juga diharapkan tetap menjadi tentara profesional. Dalam hal ini, Presiden berpesan performa TNI disempurnakan, baik dalam penyusunan kekuatan dan kemampuan termasuk didalamnya adalah modernisasi alutsista.
"Juga dibahas masalah kesejahteraan prajurit dan keluarganya, seiring dengan apa yang menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya yaitu dengan gaji yang selalu mengikuti perkembangan ekonomi. Yang kedua adalah perumahan, pendidikan dan pembangunan markas-markas TNI di daerah," papar adik ipar Presiden itu.
Presiden juga menyatakan kekuatan TNI itu adalah adanya kedekatan atau bersama-sama rakyat. Oleh sebab itu, ia berpesan melalui Kasad baru agar melanjutkan apa yang sudah dikerjakan saat ini, karena tanpa bantuan rakyat TNI pun tak mungkin menjadi kuat.
Dalam mengemban tugas barunya Moeldoko juga diminta menjaga kekompakan internal TNI AD, TNI dengan rakyat dan TNI dengan jajaran lainnya. Terutama juga menjaga hubungan baik dengan kepolisian agar dapat bekerja samaa menjaga keamanan negara.
"Menghadapi Pemilu 2014, Presiden menekankan betul adanya TNI AD yang netral, tidak berpolitik praktis. Sebetulnya ini sudah ditunjukkan saat pelaksanaan Pemilu 2009. Itu ditekankan oleh beliau lagi. Itu yang tadi beliau pesankan untuk Kasad baru," tandas mantan Danjen Kopassus itu. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Diduga Gunakan Birokrasi Demi Menangkan Anak
Redaktur : Tim Redaksi