jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo memanggil Bupati Kudus, Jawa Tengah, Musthofa, ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (3/2).
Pertemuan sekitar satu jam itu membahas tentang pelaksanaan program Kredit Usaha Produktif (KUP) yang rencananya akan diujicobakan di Kabupaten Kudus.
BACA JUGA: Targetkan 1,2 Juta Penumpang per Hari
Sasarannya adalah bagaimana memberikan kredit usaha produktif kepada masyarakat kecil. Program itu rencanakan dilaksanakan tahun ini.
“Kami ingin membangkitkan ekonomi kerakyatan yang betul-betul menyentuh kepada seluruh masyarakat di lapisan bawah,” ujarnya usai bertemu presiden.
BACA JUGA: Tingkatkan Mental SDM, Peruri Gandeng TNI-AD
Menurut Musthofa, alokasi dana kredit dalam program KUP itu cukup sederhana. Pembiayaannya berasal dari bank daerah atau pemerintah yang menjangkau pelosok daerah.
“Nanti akan dijamin melalui lembaga penjaminan dengan tarif premi yang relatif cukup murah,”sambungnya.
BACA JUGA: Hadapi MEA, Pemerintah Dianggap Belum Standarisasi Tenaga Kerja
Tujuan program ini adalah untuk mengubah pandangan masyarakat bahwa bantuan dari pemerintah, bukan lagi berupa dana bantuan sosial, tetapi dana pinjaman. Dengan model ini masyarakat dididik untuk berkarya dan aktif menjadi produsen.
Besaran kredit yang diberikan, lanjut Musthofa, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 20 juta tanpa jaminan, dengan bunga enam persen.
Sistem pengawasan program KUP ini, menurut Musthofa, mudah karena sudah dilakukan identifikasi, mulai dari jenis usaha masyarakat. Selain itu juga dikerahkan Pendamping Wirausaha (PWU).
“Kita juga sudah inventarisir masyarakat yang dapat mengakses ini sebesar 10-20 persen dari total penduduk Kabupaten Kudus. Mulai dari petani, peternak, pedagang, jumlahnya lumayan besar dari total penduduk yang ada di Kabupaten Kudus yang jumlah penduduknya hampir satu juta,” kata Musthofa. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Papua Harus Terlibat dalam Perpanjangan Kontrak Freeport
Redaktur : Tim Redaksi