JAKARTA - Pemerintah tetap menyiapkan regulasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) meski rencana itu masih mengundang kontroversi di beberapa kalangan. Untuk memperkuat persiapan kenaikan harga BBM, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengundang sejumlah menteri terkait untuk membahas sosialisasi penyesuaian harga BBM. Di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz.
Selain para menteri, kali ini Presiden juga memanggil Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan.
“Saya di dalam memaparkan program sosialisasinya soal masalah perubahan harga BBM,” kata Karen setelah menghadiri rapat bersama Presiden di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (5/6).
Menurut Karen beberapa langkah sosialisasi yang dibicarakan dengan Presiden adalah pemasangan spanduk dan booklet di beberapa tempat.
Sementara itu, di tempat yang sama Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai kesiapan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan penyesuaian harga BBM subsidi.
“Agar nanti bisa menyampaikan pada publik kita siap. BBM cukup, kemudian disiapkan stokyang cukup, hal-hal tersebut yang dibahas,” tuturnya.
Hatta belum dapat memastikan apakah BBM akan tetap naik jika pemberian Bantuan Langsung Sementara untuk Masyarakat ditolak oleh DPR. Ia mengatakan pemerintah optimis bahwa DPR akan menyetujui usulan pemberian BLSM bagi rakyat miskin.
Pemerintah, kata Hatta, juga belum bisa memastikan kapan BBM akan dinaikkan. Hatta hanya mengatakan bahwa pembahasan APBN-P berlangsung maksimal 30 hari. Setelah jangka waktu tersebut maka harus diambil keputusan mengenai kenaikan BBM.
“Syukur-syukur sebelum tanggal 17, maksimum kan tangal 17. Intinya 30 hari setelah pembahasan,” tandas Hatta. (flo/jpnn)
Selain para menteri, kali ini Presiden juga memanggil Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan.
“Saya di dalam memaparkan program sosialisasinya soal masalah perubahan harga BBM,” kata Karen setelah menghadiri rapat bersama Presiden di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (5/6).
Menurut Karen beberapa langkah sosialisasi yang dibicarakan dengan Presiden adalah pemasangan spanduk dan booklet di beberapa tempat.
Sementara itu, di tempat yang sama Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai kesiapan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan penyesuaian harga BBM subsidi.
“Agar nanti bisa menyampaikan pada publik kita siap. BBM cukup, kemudian disiapkan stokyang cukup, hal-hal tersebut yang dibahas,” tuturnya.
Hatta belum dapat memastikan apakah BBM akan tetap naik jika pemberian Bantuan Langsung Sementara untuk Masyarakat ditolak oleh DPR. Ia mengatakan pemerintah optimis bahwa DPR akan menyetujui usulan pemberian BLSM bagi rakyat miskin.
Pemerintah, kata Hatta, juga belum bisa memastikan kapan BBM akan dinaikkan. Hatta hanya mengatakan bahwa pembahasan APBN-P berlangsung maksimal 30 hari. Setelah jangka waktu tersebut maka harus diambil keputusan mengenai kenaikan BBM.
“Syukur-syukur sebelum tanggal 17, maksimum kan tangal 17. Intinya 30 hari setelah pembahasan,” tandas Hatta. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PMK 78 Dinilai Membunuh Pengusaha Rokok
Redaktur : Tim Redaksi