Presiden Perintahkan Menteri Stabilkan Harga Bawang

Rabu, 13 Maret 2013 – 15:03 WIB
JAKARTA - Terus melonjaknya harga bawang merah dan bawang putih ternyata membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resah. Orang nomor satu di pemerintahan tanah air itu pun meminta secara khusus pada Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian dan Menteri Perekonomian, untuk segera mengatasi harga salah satu bumbu pokok yang terus merangkak naik.

"Tadi pak Presiden menyampaikan, pentingnya sesegera mungkin untuk menstabilkan harga bawang," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat mengelar jumpa pers di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (13/3).

"Yang jelas, kata Hatta sebagai seorang kepala negara, Pak SBY ingin kenaikan ini segera diatasi," sambungnya.

Menurut Hatta, pembatasan impor bawang putih juga menjadi penyebab harga komoditas melambung tinggi dan pada akhirnya memicu inflasi (kenaikan-red).

"Saat ini kenaikan harga bawang sudah sangat tinggi, sangat tidak wajar kalau bawang putih mendorong inflasi seperti ini. Harga bawang Rp 40 ribu per kilogram itu menyumbang 0,12 persen dari angka inflasi 0,75 persen pada Februari lalu. Karena, inflasi yang terlalu tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat," jelasnya.

Kemudian, agar nantinya kebijakan pembatasan impor hortikultura tidak memperburuk kondisi ekonomi makro, Hatta meminta kementerian perdagangan memeriksa ulang pasokan dan permintaan komoditas hortikultura.

"Menteri pertanian dan perdagangan sedang menangani serta membahas masalah ini dan mencari solusinya," tuturnya.

Untuk itu, Hatta menjamin, pihaknya akan sesegera mungkin mengambil langkah untuk mengatasi hal ini.

"Kalau bawang putih, kita hanya pasok 5 persen saja. Kita perlukan tambahan impor suplai. Perbaikan ini tentu akan dibicarakan secara birateral oleh menteri pertanian dan perdagangan, dan segera memasok bawang, agar cepat stabil harganya. Saat ini kita kekurangan bawang putih, jadi nanti akan kita tambah," tutupnya. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akuisisi Jakarta Lloyd Masih Alot

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler