jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengkritik cara pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Sebab, pemerintah gagal mengelola hubungan terkait strategi melakukan mitigasi dan pemulihan ekonomi selama lima bulan berjalan pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Mardani PKS: Presiden Jokowi Semestinya Melakukan Resuffle
Sohibul menyampaikan itu ketika menyampaikan Pidato Kebangsaan dalam Upacara Virtual Peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia, di halaman DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (17/8).
"Tampak sekali bahwa pemerintah gagal paham dalam mengelola hubungan antara bagaimana strategi melakukan mitigasi pandemi dan pemulihan ekonomi," kata Sohibul.
BACA JUGA: Yakin Mau Usung Habib Rizieq Jadi Capres? Silakan Simak Analisis Pengamat soal PKS
Menurut dia, pemerintah seharusnya tidak galau menentukan kebijakan selama pandemi yakni urusan kesehatan atau ekonomi.
Para ahli telah sepakat bahwa kinerja ekonomi negara ialah imbas dari kemampuan Indonesia dalam menangani permasalahan virus.
"Artinya, jika pemerintah semakin cepat dan tepat mengatasi pandemi, ekonomi akan semakin cepat pulih. Sebaliknya, jika pemerintah semakin lambat dan tidak akurat dalam menangani pandemi, ekonomi juga akan semakin lambat pulihnya," ungkap dia.
PKS, kata Sohibul, sudah jauh-jauh hari memperingatkan pemerintah melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setidaknya, pemerintah harus fokus penanganan pandemi ke sektor kesehatan.
"Kami tegaskan bahwa dalam penanganan Covid-19 ini, harus berfokus pada penanganan kesehatan. Jangan korbankan penanganan pandemi untuk kepentingan ekonomi.
"Pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan kesehatan dan persoalan ekonomi secara bersamaan. Ini akan menjadi double mistake. Gagal mengendalikan pandemi. Gagal memulihkan ekonomi. Ternyata kebijakan pemerintah hari ini membuahkan hasil yang menyedihkan. Kesehatan masih tetap terbengkalai, kurva pandemi tetap naik. Sisi lain, kondisi ekonomi kita makin terpuruk," tegas Sohibul. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan