JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan sebuah monumen baru di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (22/7). Monumen baru itu diberi nama Perjuangan Mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya berpendapat pembangunan monumen dan museum dapat kita letakan agar generasi muda Indonesia dapat benar-benar mengerti sejarah bangsanya dan perjuangan mempertahankan negaranya," ujar Presiden dalam sambutanya.
Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI adalah salah satu monumen Pusat Sejarah TNI yang menyajikan visualisasi kisah pengabdian TNI selama masa perebutan kemerdekaaan. Monumen ini dibangun di atas tanah seluas enam ribu meter persegi dengan luas bangunan 4680 meter persegi.
Cukup menarik, monumen ini terdiri dari beberapa bagian. Di tengah monumen terdapat patung diorama perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman duduk dalam tandu yang digotong sejumlah pejuang. Di bawah patung, terdapat tujuh relief perjuangan Sudirman yang berbentuk melingkar.
Sementara di bagian luar monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, terdapat bangunan dinding berbentuk setengah lingkaran. Pada dinding terdapat 21 relief gambaran perjuangan bangsa Indonesia hingga Proklamasi Kemeredekaan 17 Agustus 1945.
Presiden berharap masyarakat dapat melihat dan mengetahui peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam monumen itu sebagai bagian dari pengetahuan. Terutama untuk generasi muda.
Presiden menyebut bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pejuang dan pahlawannya. Termasuk sejarah.
"Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa memetik pelajaran dari apa yang dialami di masa lalu untuk jadi pelajaran di masa depan," sambung Presiden.
Turut hadir dalam peresmian ini Ibu Negara, Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan istri Herawati Boediono. Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir, seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Joko Suyanto, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Pendidikan Muhammad Nuh. Hadir pula tuan rumah, Kepala TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, dan tiga Kepala Staf Angkatan. Ditambah ratusan anggota dan pengurus Legiun Veteran RI. (flo/jpnn).
"Saya berpendapat pembangunan monumen dan museum dapat kita letakan agar generasi muda Indonesia dapat benar-benar mengerti sejarah bangsanya dan perjuangan mempertahankan negaranya," ujar Presiden dalam sambutanya.
Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI adalah salah satu monumen Pusat Sejarah TNI yang menyajikan visualisasi kisah pengabdian TNI selama masa perebutan kemerdekaaan. Monumen ini dibangun di atas tanah seluas enam ribu meter persegi dengan luas bangunan 4680 meter persegi.
Cukup menarik, monumen ini terdiri dari beberapa bagian. Di tengah monumen terdapat patung diorama perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman duduk dalam tandu yang digotong sejumlah pejuang. Di bawah patung, terdapat tujuh relief perjuangan Sudirman yang berbentuk melingkar.
Sementara di bagian luar monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, terdapat bangunan dinding berbentuk setengah lingkaran. Pada dinding terdapat 21 relief gambaran perjuangan bangsa Indonesia hingga Proklamasi Kemeredekaan 17 Agustus 1945.
Presiden berharap masyarakat dapat melihat dan mengetahui peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam monumen itu sebagai bagian dari pengetahuan. Terutama untuk generasi muda.
Presiden menyebut bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pejuang dan pahlawannya. Termasuk sejarah.
"Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa memetik pelajaran dari apa yang dialami di masa lalu untuk jadi pelajaran di masa depan," sambung Presiden.
Turut hadir dalam peresmian ini Ibu Negara, Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan istri Herawati Boediono. Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir, seperti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Joko Suyanto, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Pendidikan Muhammad Nuh. Hadir pula tuan rumah, Kepala TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, dan tiga Kepala Staf Angkatan. Ditambah ratusan anggota dan pengurus Legiun Veteran RI. (flo/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Terduga Teroris yang Ditembak Bukan Pelarian LP Tanjunggusta
Redaktur : Tim Redaksi