JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sore ini meresmikan pembangunan proyek Terminal Kalibaru atau NewPriok melalui upacara ground breaking yang dilaksana di Terminal Penumpang Nusantara Pura II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/3).
NewPriok adalah salah satu implementasi dari strategi jangka panjang pembangunan sektor transportasi yang tertuang dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pembangunan ini dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC yang menjadi mandat Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 20012. Selain itu juga tertuang dalam perjanjian konsensi antara Kementerian Perhubungan, melalui Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dengan IPC.
Dalam acara ini Presiden SBY didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah jajaran menteri seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menhub E.E. Mangindaan.
"Jika infrastruktur meningkat seperti pembangunan jalan, pelabuhan dan infrastruktur lain maka hampir pasti ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi lagi. Dengan makin lengkap infrastruktur modern di Kalibaru ini, maka daya saing kita juga akan meningkat di dunia," ujar Presiden dalam sambutannya di terminal NewPriok.
Terminal NewPriok Tahap I akan terdirir dari tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk bahan bakar minyak. NewPriok tahap 1 akan dibangun di atas lahan seluas 195 hektar dengan penambahan kapasitas 4,5 juta TEUs peti kemas, serta 9,4 jura m3 produk minyak dan gas.
Pelabuhan ini dirancang dengan draft hingga -20 meter at Low Water Spring (mLWS) dengan pengerukan tahap pertama sedalam -16 mLWS. Alur pelayaran dirancang dua arah selebar hampir 300 meter dan dermaga dibangun sepanjang 4000 meter. IPC menanamkan investasi hingga Rp 22,66 triliun atau sekitar 2,47 dolar dalam pembangunan NewPriok tahap 1. Jumlah ini berasal dari total 4 miliar dolar untuk seluruh terminal baik fase satu maupun fase dua.
Proses pembangunan NewPriok telah dimulai oleh PT PP (Persero) sejak akhir Desember 2012. Pembangunan ini dianggap akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia. Salah satunya akan menjadi simbol kapabilitas Indonesia dalam mengakomodasi tuntutan arus perdagangan global. NewPriok pun dapat mengakomodasi kapal-kapal EEE class, yakni kapal yang berkapasitas besar hingga 18.000 TEUs. Hal ini memungkinkan penurunan biaya perunit kontainer yang berujung pada murahnya biaya logistik. Terminal baru ini akan memungkinkan kapal peti kemas langsung masuk ke Indonesia tanpa perlu kegiatan transhipment di negara lain.
Presiden SBY berharap pembangunan ini memberi manfaat sepenuhnya untuk distribusi kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia terutama di wilayah Indonesia Timur, dan peningkatan kegiatan bisnis ekonomi lebih baik.
"Do your best, bangun sebaik-baiknya, jaga kualitas, tepati waktu untuk meningkatkan daya saing. Buat supaya nanti prosesnya ke depan harus dipersingkat, jangan terlalu lama. Bikin pada saatnya nanti kontainer bisa lebih cepat sampai dan pelayanan cepat," pungkas Presiden.(flo/jpnn)
NewPriok adalah salah satu implementasi dari strategi jangka panjang pembangunan sektor transportasi yang tertuang dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pembangunan ini dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC yang menjadi mandat Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 20012. Selain itu juga tertuang dalam perjanjian konsensi antara Kementerian Perhubungan, melalui Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dengan IPC.
Dalam acara ini Presiden SBY didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah jajaran menteri seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menhub E.E. Mangindaan.
"Jika infrastruktur meningkat seperti pembangunan jalan, pelabuhan dan infrastruktur lain maka hampir pasti ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi lagi. Dengan makin lengkap infrastruktur modern di Kalibaru ini, maka daya saing kita juga akan meningkat di dunia," ujar Presiden dalam sambutannya di terminal NewPriok.
Terminal NewPriok Tahap I akan terdirir dari tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk bahan bakar minyak. NewPriok tahap 1 akan dibangun di atas lahan seluas 195 hektar dengan penambahan kapasitas 4,5 juta TEUs peti kemas, serta 9,4 jura m3 produk minyak dan gas.
Pelabuhan ini dirancang dengan draft hingga -20 meter at Low Water Spring (mLWS) dengan pengerukan tahap pertama sedalam -16 mLWS. Alur pelayaran dirancang dua arah selebar hampir 300 meter dan dermaga dibangun sepanjang 4000 meter. IPC menanamkan investasi hingga Rp 22,66 triliun atau sekitar 2,47 dolar dalam pembangunan NewPriok tahap 1. Jumlah ini berasal dari total 4 miliar dolar untuk seluruh terminal baik fase satu maupun fase dua.
Proses pembangunan NewPriok telah dimulai oleh PT PP (Persero) sejak akhir Desember 2012. Pembangunan ini dianggap akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia. Salah satunya akan menjadi simbol kapabilitas Indonesia dalam mengakomodasi tuntutan arus perdagangan global. NewPriok pun dapat mengakomodasi kapal-kapal EEE class, yakni kapal yang berkapasitas besar hingga 18.000 TEUs. Hal ini memungkinkan penurunan biaya perunit kontainer yang berujung pada murahnya biaya logistik. Terminal baru ini akan memungkinkan kapal peti kemas langsung masuk ke Indonesia tanpa perlu kegiatan transhipment di negara lain.
Presiden SBY berharap pembangunan ini memberi manfaat sepenuhnya untuk distribusi kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia terutama di wilayah Indonesia Timur, dan peningkatan kegiatan bisnis ekonomi lebih baik.
"Do your best, bangun sebaik-baiknya, jaga kualitas, tepati waktu untuk meningkatkan daya saing. Buat supaya nanti prosesnya ke depan harus dipersingkat, jangan terlalu lama. Bikin pada saatnya nanti kontainer bisa lebih cepat sampai dan pelayanan cepat," pungkas Presiden.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Orang Batak Harus Nonton Film Mursala
Redaktur : Tim Redaksi