BOGOR-Ahad (24/3) besok, masyarakat Kabupaten Bogor punya hajat pemilihan 202 kepala desa (pilkades) secara serentak di 40 kecamatan. Semua masyarakat yang memenuhi persyaratan diwajibkan menggunakan hak pilih. Tak terkecuali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tercatat sebagai warga Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri.
Mengantongi nomor urut 68, Presiden dijadwalkan mencoblos sekitar pukul 07.00 sampai 13.00, di tempat pemilihan suara (TPS) Cikeas Mansion, Desa Nagrak, bersama istri dan keluarga. Ibu Negara Kristiani Herawati Yudhoyono (Ani Yudhoyono) mengantongi nomor urut 123, sedangkan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan nomor urut 74, dan sang istri Siti Rubi Aliya dengan nomor urut 274.
Masih di TPS yang sama, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto beserta istri Ratna Sinar Sari, juga dijadwalkan mencoblos dengan nomor urut 66 dan 227. Selain itu, di TPS ini, anggota Komisi X DPR RI Anton Sukartono Suratto beserta istri Zuwanna Corna ikut mencoblos dengan nomor urut 71 dan 126.
Ketua Panitia Pilkades Nagrak, Isro Madi menyampaikan, sistem pemilihan TPS di lingkungan kediaman Presiden terbagi menjadi dua pintu masuk, yakni khusus pria dan wanita. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di desa ini mencapai 9.473 suara.
Mereka, termasuk SBY, akan memilih salah satu calon kades dari empat kandidat, yakni Agus Sahrudin, Mahrod Makbuloh, Mulhimah, dan Endang Mustafa. “Jika hingga pukul 13.00 belum semua tertampung, panitia akan koordinasikan dengan semua pihak dan memberi waktu tambahan 30 menit saja. Setelah itu akan dilakukan perhitungan suara,” tukasnya.
Berdasarkan pantauan Radar Bogor (Grup JPNN), pencoblosan pilkades di Puri Cikeas mendapat pengawalan ketat. Bahkan, Kapolda Jawa Barat Irjen Tubagus Anis Angkawijaya memerintahkan Polres Bogor menjadikan pengamanan pilkades sebagai operasi khusus dengan sandi operasi praja lembur aman 2013.
Sementara pengamanan di lingkungan kediaman SBY akan diterapkan dengan pengamanan very-very important people (VVIP). Skenarionya, sesaat sebelum Presiden datang untuk mencoblos, aparat gabungan akan melakukan penetralisiran wilayah. Namun belum ada kepastian informasi, kapan sedianya Presiden datang mencoblos. “Pak Kapolda menginstruksikan langsung kegiatan pilkades ini menjadi operasi khusus dengan jumlah calon kades sebanyak 796 dari 202 desa,” jelas Kapolres Bogor, AKBP Asep Safrudin, di sela kesepakatan damai calon kades, di aula Tegar Beriman, Cibinong, kemarin.
Menurutnya, dalam pelaksnaan pilkades besok, sebanyak 3.003 personel petugas gabungan bakal diturunkan. Terdiri atas personel Polres Bogor, 10 kompi Brimob Polda Jabar, tujuh kompi TNI dari Batalion Garuda 315, serta jajaran Kodim Kabupaten Bogor. “Setiap kecamatan akan disiagakan satu kompi pasukan pemukul (Brimob) dan setengah kompi 315. Sementara untuk setiap TPS disiagakan 10 personel dari Polres Bogor,” terangnya.
Sebelumnya, Porles Bogor telah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi menimbulkan kerawanan saat pilkades berlangsung. “Karena dari 202 desa, ada 10 desa rawan konflik di setiap kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Cibubulang, Parung, Cileungsi, Ciampea, dan Gunungputri,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Rachmat Yasin meminta seluruh calon kepala desa dan pendukungnya untuk tak hanya siap menang, tapi juga siap menerima kekalahan. “Saya berharap tidak ada konflik dalam kegiatan ini karena ini merupakan hajat warga,” terangnya.
Bupati menuturkan bahwa deklarasi damai merupakan kegiatan pertama dalam sejarah Kabupaten Bogor. “Menjelang pilkades kita berikan pencerahan,” ujarnya.
Untuk menyukseskan pilkades serentak ini, Pemkab Bogor menggelontorkan dana hingga Rp7 miliar. Alokasi anggaran per desa memiliki besaran yang berbeda. Berdasarkan ketentuan, jumlah pemilih yang mencapai 7.000 orang dianggarkan sebesar Rp20 juta. Sedangkan desa dengan jumlah pemilih di atas 7.000 orang dikucurkan dana Rp40 juta.
“Sebagian besar desa mendapatkan anggaran besar, karena jumlah pemilihnya sangat banyak,” papar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bogor Roy E Khoerudin. Ia menambahkan, anggaran Rp7 miliar untuk pelaksanaan pilkades tersebut di luar alokasi dana desa. (abe/sdk/cr3/d)
Mengantongi nomor urut 68, Presiden dijadwalkan mencoblos sekitar pukul 07.00 sampai 13.00, di tempat pemilihan suara (TPS) Cikeas Mansion, Desa Nagrak, bersama istri dan keluarga. Ibu Negara Kristiani Herawati Yudhoyono (Ani Yudhoyono) mengantongi nomor urut 123, sedangkan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan nomor urut 74, dan sang istri Siti Rubi Aliya dengan nomor urut 274.
Masih di TPS yang sama, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto beserta istri Ratna Sinar Sari, juga dijadwalkan mencoblos dengan nomor urut 66 dan 227. Selain itu, di TPS ini, anggota Komisi X DPR RI Anton Sukartono Suratto beserta istri Zuwanna Corna ikut mencoblos dengan nomor urut 71 dan 126.
Ketua Panitia Pilkades Nagrak, Isro Madi menyampaikan, sistem pemilihan TPS di lingkungan kediaman Presiden terbagi menjadi dua pintu masuk, yakni khusus pria dan wanita. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di desa ini mencapai 9.473 suara.
Mereka, termasuk SBY, akan memilih salah satu calon kades dari empat kandidat, yakni Agus Sahrudin, Mahrod Makbuloh, Mulhimah, dan Endang Mustafa. “Jika hingga pukul 13.00 belum semua tertampung, panitia akan koordinasikan dengan semua pihak dan memberi waktu tambahan 30 menit saja. Setelah itu akan dilakukan perhitungan suara,” tukasnya.
Berdasarkan pantauan Radar Bogor (Grup JPNN), pencoblosan pilkades di Puri Cikeas mendapat pengawalan ketat. Bahkan, Kapolda Jawa Barat Irjen Tubagus Anis Angkawijaya memerintahkan Polres Bogor menjadikan pengamanan pilkades sebagai operasi khusus dengan sandi operasi praja lembur aman 2013.
Sementara pengamanan di lingkungan kediaman SBY akan diterapkan dengan pengamanan very-very important people (VVIP). Skenarionya, sesaat sebelum Presiden datang untuk mencoblos, aparat gabungan akan melakukan penetralisiran wilayah. Namun belum ada kepastian informasi, kapan sedianya Presiden datang mencoblos. “Pak Kapolda menginstruksikan langsung kegiatan pilkades ini menjadi operasi khusus dengan jumlah calon kades sebanyak 796 dari 202 desa,” jelas Kapolres Bogor, AKBP Asep Safrudin, di sela kesepakatan damai calon kades, di aula Tegar Beriman, Cibinong, kemarin.
Menurutnya, dalam pelaksnaan pilkades besok, sebanyak 3.003 personel petugas gabungan bakal diturunkan. Terdiri atas personel Polres Bogor, 10 kompi Brimob Polda Jabar, tujuh kompi TNI dari Batalion Garuda 315, serta jajaran Kodim Kabupaten Bogor. “Setiap kecamatan akan disiagakan satu kompi pasukan pemukul (Brimob) dan setengah kompi 315. Sementara untuk setiap TPS disiagakan 10 personel dari Polres Bogor,” terangnya.
Sebelumnya, Porles Bogor telah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi menimbulkan kerawanan saat pilkades berlangsung. “Karena dari 202 desa, ada 10 desa rawan konflik di setiap kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Cibubulang, Parung, Cileungsi, Ciampea, dan Gunungputri,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Rachmat Yasin meminta seluruh calon kepala desa dan pendukungnya untuk tak hanya siap menang, tapi juga siap menerima kekalahan. “Saya berharap tidak ada konflik dalam kegiatan ini karena ini merupakan hajat warga,” terangnya.
Bupati menuturkan bahwa deklarasi damai merupakan kegiatan pertama dalam sejarah Kabupaten Bogor. “Menjelang pilkades kita berikan pencerahan,” ujarnya.
Untuk menyukseskan pilkades serentak ini, Pemkab Bogor menggelontorkan dana hingga Rp7 miliar. Alokasi anggaran per desa memiliki besaran yang berbeda. Berdasarkan ketentuan, jumlah pemilih yang mencapai 7.000 orang dianggarkan sebesar Rp20 juta. Sedangkan desa dengan jumlah pemilih di atas 7.000 orang dikucurkan dana Rp40 juta.
“Sebagian besar desa mendapatkan anggaran besar, karena jumlah pemilihnya sangat banyak,” papar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bogor Roy E Khoerudin. Ia menambahkan, anggaran Rp7 miliar untuk pelaksanaan pilkades tersebut di luar alokasi dana desa. (abe/sdk/cr3/d)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarat Pileg Diperketat, PAW Massal Terjadi di Daerah
Redaktur : Tim Redaksi