Presiden Sebut Santri Pilar Kekuatan Bangsa, Terbukti Sejak Zaman Perjuangan

Minggu, 22 Oktober 2023 – 10:47 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani soal dukungan pada Pilpres 2024 seusai apel Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan santri merupakan pilar kekuatan bangsa dan sudah terbukti sejak zaman perjuangan.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembina pada Apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10).

BACA JUGA: Jokowi Restui Keputusan Gibran, Lalu Berdoa yang Terbaik

Presiden mengapresiasi kiprah santri sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga saat ini.

"Santri pilar kekuatan bangsa, pondasi kekokohan bangsa, sudah terbukti sejak zaman perjuangan," kata Presiden Jokowi di hadapan puluhan ribu santri.

BACA JUGA: Ogah Komentar Banyak soal Gibran jadi Cawapres, Jokowi: Tanyakan ke Parpol

Menurutnya sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan 36 ribu pesantren di Indonesia itu menjadi sebuah kekuatan besar.

"Jumlah pesantren yang sangat banyak menjadi kekuatan besar penentu masa depan bangsa, penentu lompatan kemajuan bangsa, dan penentu keberhasilan mencapai cita-cita," lanjutnya.

Dia lalu mengenang yang bermula dari kunjungannya ke salah satu pesantren di Malang sebelum menjabat sebagai Kepala Negara. 

Jokowi menyebutkan saat itu ada usulan dari para kiai dan santri untuk memutuskan adanya Hari Santri.

"Saat itu saya belum Presiden. Setelah terpilih jadi Presiden, permohonan yang saya ingat dari pesantren di Malang, kami kaji dan tindaklanjuti. Lalu diputuskan adanya Hari Santri lewat Keputusan Presiden No 22 tahun 2015," ujarnya. 

Dia meyebutkan 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri merujuk pada seruan Resolusi Jihad dari Hadratusy-Syaikh Romo Kyai Haji Hasyim Asy'ari. 

Jokowi menyebutkan resolusi itu antara lain menegaskan bahwa melawan penjajah itu wajib, fardu ain, dan meninggal berperang melawan musuh itu hukumnya mati syahid.

"Ini fatwa luar biasa sehingga kita semua, termasuk para santri terus berjuang untuk kepentingan bangsa, negara, dan umat," ujar Presiden.

"Semangat Hari Santri harus terus dijaga sesuai konteks kondisi saat ini," pungkas Jokowi.

Apel Akbar Hari Santri 2023 itu juga dihadiri Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftachul Achyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, beserta jajaran PBNU.

Hadir juga Ketua DPR RI Puan Maharani, Menhan Probowo Subianto, Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Tohir, Mendag Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menpan RB Abdullah Azwar Anas.

Acara itu juga dihadiri Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listy Sigit Prabowo, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.(mcr8/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler