JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan evaluasi terhadap jajaran kinerja Kementerian Hukum dan HAM, terutama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Hal ini dilakukan setelah dua kali berturut-turut terjadi peristiwa narapidana maupun tahanan kabur dari balik jeruji. Yakni kasus kisruh di Tanjung Gusta, Sumatera Utara dan teranyar, Rabu (17/7) lagi, di Rutan Kelas II A Baloi, Batam.
"Ada kejadian yang berulang di lapas tentu akan dilakukan evaluasi terhadap kebijakan di seluruh tanah air. Jadi, akan ada evaluasi tentunya," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, (18/7).
Menurut Julian, Presiden telah menerima informasi kaburnya 11 tahanan dari Rutan di Batam. Dalam hal ini Presiden meminta jajaran Kepolisian RI untuk segera mengejar para tahanan dan mengembalikannya ke rutan.
"Presiden minta kepolisian bekerja. Presiden tidak ingin kejadian yang terjadi di Tanjung Gusta berulang kembali," tandas Julian. (flo/jpnn)
Hal ini dilakukan setelah dua kali berturut-turut terjadi peristiwa narapidana maupun tahanan kabur dari balik jeruji. Yakni kasus kisruh di Tanjung Gusta, Sumatera Utara dan teranyar, Rabu (17/7) lagi, di Rutan Kelas II A Baloi, Batam.
"Ada kejadian yang berulang di lapas tentu akan dilakukan evaluasi terhadap kebijakan di seluruh tanah air. Jadi, akan ada evaluasi tentunya," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, (18/7).
Menurut Julian, Presiden telah menerima informasi kaburnya 11 tahanan dari Rutan di Batam. Dalam hal ini Presiden meminta jajaran Kepolisian RI untuk segera mengejar para tahanan dan mengembalikannya ke rutan.
"Presiden minta kepolisian bekerja. Presiden tidak ingin kejadian yang terjadi di Tanjung Gusta berulang kembali," tandas Julian. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Hambalang Dibesuk Kolega
Redaktur : Tim Redaksi