Prestasi Kiai Ma'ruf Amin tak Perlu Diragukan Lagi

Rabu, 13 Februari 2019 – 21:39 WIB
Cawapres Kiai Ma'ruf Amin. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 01 KH Ma’ruf Amin memiliki beragam prestasi yang sudah ditorehkannya sejak muda. 

Masyarakat sangat familiar dengan Abah Kiai Ma’ruf sebagai ulama besar. Pria kelahiran 11 Maret 1943 tersebut menjabat Rais Aam PBNUU periode 2015-2020. 

BACA JUGA: Prabowo Subianto pun Sampai Bersumpah

Pada rentang waktu yang sama, dia juga menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020. 

“Abah Kiai Ma’ruf ini figur yang luar biasa. Rendah hati dan ramah. Panutan bagi banyak orang. Beliau juga sangat amanah. Wajar bila tanggung jawab besar sudah diembannya sejak masih muda,” ungkap Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi, Rabu (13/2).

BACA JUGA: Sandi: Allah Sudah Menentukan Presiden dan Wakil Presiden 2019 - 2024

Fakta mencatat, Kiai Ma’ruf Amin terpilih sebagai anggota termuda DPRD DKI Jakarta dari hasil Pemilu 1971 dan masuk melalui Partai Nahdlatul Ulama (PNU). 

Pada saat itu, usianya masih 28 tahun. Menariknya, dia memimpin persidangan perdana DPRD DKI mendampingi anggota tertua, Sjamsidae Murdono (Golkar).

BACA JUGA: Kiai Ma’ruf Amin: Pak Jokowi Lebih Tahu

“Komitmen besar selalu dikedepankan Abah Kyai Ma’ruf. Kebijakan-kebijakan yang ditawarkan selalu pro rakyat. Mengakomodir kepentingan masyarakat luas. Tidak memandang latar belakang tertentu saja. Semua untuk kemaslahatan bersama. Dan, masyarakat selalu menerimanya dengan terbuka,” jelas Gus Oqi, sapaan akrab dari Ahmad Syauqi.

Keberpihakan kepada rakyat pun mengantarkannya kembali menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Kali ini Abah Kiai Ma’ruf memenangi kontestasi Pemilu 1977. 

Lalu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjadi kendaraan politiknya. Waktu itu, PPP menjadi fusi dari partai-partai Islam. Bersama PPP, Abah Kyai Ma’ruf pun duduk sebagai Pimpinan Komisi A. Komisi ini membidangi urusan pemerintahan.

“Wawasannya di dunia politik sangat bagus. Berkolaborasi dengan eksekutif DKI Jakarta waktu itu, ada banyak kemajuan yang dibuat. Dengan posisinya sebagai Cawapres 01 untuk Pilpres 2019, kami tentu gembira. Sebab, dengan program yang ditawarkan akan membuat Indonesia semakin maju lagi,” tutur Gus Oqi.

Langkah besar lalu diambil Abah Kyai Ma’ruf, apalagi setelah Nahdlatul Ulama (NU) kembali menjadi organisasi keagamaan. Abah Kyai Ma’ruf pun melanjutkan khidmahnya bersama NU. Di sana, Abah Kyai Ma’ruf ini menggerakkan forum diskusi keagamaan (Bahtsul Masail). 

Dalam perkembangannya, Bahtsul Masail ini menjadi fondasi intelektualitas NU. Aktivitas ini mengukuhkannya sebagai ulama yang disegani. Sosoknya sebagai kiai ternyata tidak kalah dengan pamornya sebagai politisi.

“Kami berharap besar kepada Abah Kyai Ma’ruf ini sebagai Cawapres 01. Kami sangat percaya, beliau ini tetap amanah dan khidmah sehingga Indonesia semakin sejahtera. Dengan kapabilitasnya, akan ada banyak perubahan positif bagi Indonesia untuk 5 tahun ke depan,” jelas Gus Oqi yang juga Putra Abah Kiai Ma’ruf tersebut.

Kolaborasinya bersama Capres Joko Widodo pun menjadi formulasi terbaik. Formulasi ini bisa memangkas disparitas antara kaya dan miskin secara signifikan.

“Paslon 01 Capres Joko Widodo-Cawapres KH Ma’ruf Amin ini merupakan paket terbaik. Sinergi ideal bagi kemajuan negeri ini,” tandas Gus Oqi.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TKN Minta Jangan Bully Ibu Sandiaga Uno


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler