jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo menilai, sarana dan prasarana yang dimiliki dunia olahraga Indonesia menjadi salah satu sebab merosotnya prestasi Indonesia.
Namun meski prestasi menurun dibanding 2013 silam, Rita mengaku tidak malu. Dia hanya prihatin, negara yang besar seperti Indonesia dan memiliki DNA juara umum SEA Games dan olahraganya terbaik se Asia Tenggara, kini harus terpuruk.
BACA JUGA: Tolak Perundingan di Muenchen, Schweinsteiger Tunggu Rayuan MU
"Saya prihatin, bukan malu. Ya, saya prihatin dengan keadaan (sarana prasarana) yang sekarang, kami ketinggalan dari semua pesaing kami," katanya, saat ditemui usai evaluasi dengan Menpora di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (25/6).
Rita mencontohkan Indonesia dengan negara Singapura yang kecil. Di cabor renang, Indonesia sekadar meraih sekeping emas. Singapura menjadi yang terkuat dengan meraih 23 emas, dari total 36 nomor yang dipertandingkan.
BACA JUGA: Dedeh Masih yang Terbaik, Siapkan Kaderisasi Atlet Lari Gawang Indonesia
Intensitas latihan yang dijalani oleh Indonesia, menurut mantan Ketua KONI itu jauh dari yang dilakukan Singapura.
"Indonesia cuma dapat satu (emas) karena tidak punya kolam renang indoor. Dari jam 11 siang sampe jam 4 sore, tidak mungkin latihan karena panas, kolamnya outdoor soalnya. Negara lain, pesaing Indonesia bisa latihan jam segitu, ya kita nggak bisa," cetusnya.
BACA JUGA: Ini Harapan Publik Inggris untuk Murray di Wimbledon
Sejatinya, Indonesia memiliki kolam renang indoor di kompleks Jakabaring, Palembang. Tapi, Stadium Aquatic itu tak dimanfaatkan untuk latihan, karena alasan lokasinya jauh dari ibu kota. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Cuma Incar Satu Gelar di Kejuaraan Junior Asia 2015
Redaktur : Tim Redaksi