KINABALU- Tiga gelar yang diraih Indonesia di Singapore Open Superseries 2013 melecut semangat para pemain muda yang akan bertanding di Kejuaraan Asia Junior 2013. Para pebulutangkis junior Indonesia bertekad meneruskan kedigdayaan para seniornya saat berlaga di Kinabalu, Malaysia, 7-14 Juli nanti.
“Tiga gelar tersebut melecut semangat para pemain muda di kejuaraan ini. Selama persiapan di pelatnas, para pemain tak hanya dipersiapkan secara teknis. Tetapi juga non teknis,” tegas manajer Timnas, Chafids Yusuf saat dimintai komentar, Sabtu (6/7).
Pria yang juga menjabat sebagai pelatih ganda putra tersebut menambahkan, masalah mental menjadi hal yang sangat diperhatikan selama masa persiapan. Sebab, para pemain junior tersebut memang minim pengalaman internasional.
Hal tersebut jauh berbeda ketika jajaran pelatih menangani para pemain senior yang memiliki segudang pengalaman. Chafids mengatakan, para pemain junior tersebut masih memiliki rasa nervous saat berada di dalam lapangan.
“Kalau pemain senior mungkin tidak terlalu kelihatan kalau grogi. Tapi kalau pemain junior kelihatan banget. Karena itu, kami terus memompa semangat mereka. Salah satunya dengan memberi contoh hasil yang diraih seniornya,” tegas Chafids.
Dalam dua gelaran terakhir, Indonesia selalu sukses membawa pulang gelar juara. Pada tahun 2011, dua gelar berhasil diboyong lewat ganda putri Tiara Rosalia Nuraidah/ Suci Rizki Andini dan Lukhi Apri Nugroho/ Ririn Amelia di ganda campuran. Tahun 2012, gelar dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Arya Maulana Aldiartama/ Edi Subaktiar. (jos/jpnn)
“Tiga gelar tersebut melecut semangat para pemain muda di kejuaraan ini. Selama persiapan di pelatnas, para pemain tak hanya dipersiapkan secara teknis. Tetapi juga non teknis,” tegas manajer Timnas, Chafids Yusuf saat dimintai komentar, Sabtu (6/7).
Pria yang juga menjabat sebagai pelatih ganda putra tersebut menambahkan, masalah mental menjadi hal yang sangat diperhatikan selama masa persiapan. Sebab, para pemain junior tersebut memang minim pengalaman internasional.
Hal tersebut jauh berbeda ketika jajaran pelatih menangani para pemain senior yang memiliki segudang pengalaman. Chafids mengatakan, para pemain junior tersebut masih memiliki rasa nervous saat berada di dalam lapangan.
“Kalau pemain senior mungkin tidak terlalu kelihatan kalau grogi. Tapi kalau pemain junior kelihatan banget. Karena itu, kami terus memompa semangat mereka. Salah satunya dengan memberi contoh hasil yang diraih seniornya,” tegas Chafids.
Dalam dua gelaran terakhir, Indonesia selalu sukses membawa pulang gelar juara. Pada tahun 2011, dua gelar berhasil diboyong lewat ganda putri Tiara Rosalia Nuraidah/ Suci Rizki Andini dan Lukhi Apri Nugroho/ Ririn Amelia di ganda campuran. Tahun 2012, gelar dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Arya Maulana Aldiartama/ Edi Subaktiar. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balik ke Inggris, Anelka Digaji Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi