Pria Cepak di Dekat Rumah Ferdy Sambo Merampas HP Wartawan dan Lakukan Ini

Kamis, 14 Juli 2022 – 20:13 WIB
Rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Tindakan intimidasi dialami dua wartawan media naional ketika melakukan tugas peliputan di sekitar rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Kamis (14/7).

Wartawan yang meliput perkembangan kasus penembakan Brigadir J yang dilakukan Bharada E itu diintimidasi sejumlah orang berambut cepak.

BACA JUGA: Respons Mabes Polri soal OTK Cepak & Tegap di Dekat Rumah Irjen Ferdy Sambo

Salah satu korban yang enggan disebutkan namanya mengaku peristiwa itu terjadi pada Kamis pukul 14.00 WIB.

Dia mengatakan insiden bermula saat dirinya bersama salah satu wartawan lainnya mengelilingi kompleks rumah dinas Polri di Duren Tiga, Jaksel itu.

BACA JUGA: Pria Berambut Cepak Menghapus Rekaman Wawancara Wartawan di Sekitar Rumah Ferdy Sambo

Kemudian, kedua wartawan itu pergi ke rumah ketua RT setempat untuk melakukan wawancara. Namun, keduanya hanya bertemu dengan istri ketua RT.

"Sempat nanya-nanya sebentar, ibu RT cerita, kalau semalam rumahnya ada polisi yang datang ke rumahnya. Ibu RT juga bilang kalau pak RT enggak mau ngomong lagi, karena kemarin sudah (wawancara, red)," kata awak media yang menjadi korban intimidasi itu, Kamis malam.

BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Diganti Brigjen Hendro Pandowo? Kombes Nurul Azizah & Irjen Dedi Kompak

Kedua korban kemudian mencari rumah petugas kebersihan kompleks untuk menggali keterangan perihal situasi rumah Irjen Ferdy Sambo sebelum dan setelah kejadian. 

"Ternyata, rumahnya berbeda kompleks. Saat mencari rumah petugas kebersihan itu saya dan wartawan CNN (korban lain) sempat bertemu sekelompok orang (mungkin sepuluan lebih, red) duduk di ujung kompleks," kata dia.

Singkat cerita, kedua korban pun bertemu dengan petugas kebersihan kompleks yang akan mereka wawancarai.

"Enggak lama, sekelompok orang yang duduk di ujung kompleks juga turut mendatangi petugas kebersihan itu," kata dia.

Lalu, satu di antara sekolompok orang itu berbicara sebentar dengan petugas kebersihan yang kedua korban wawancarai.

Petugas kebersihan itu pun kemudian meladeni kedua korban untuk melanjutkan wawancara.

"Saya melakukan wawancara dengan mengambil video sambil berjalan. Baru sekitar 50 atau 100 meter perjalanan, ada motor yang memepet," ujar dia.

Dia mengaku ponselnya dirampas oleh satu dari sekelompok orang itu.

"Handphone saya yang sedang rekam video wawancara langsung diambil salah seorang itu. Lalu, dua orang lain, yang satu memeriksa ponsel wartawan CNN dan satu lagi bicara dengan petugas kebersihan dan meminta petugas kebersihan pergi dari lokasi," kata dia.

Ketiga OTK itu juga memeriksa tas kedua korban.

"Saya sempat bertanya mengapa tidak boleh ambil video ke orang yang memeriksa handhpone wartawan CNN. Namun, didiamkan," ujar dia.

Walakin, data hasil wawancara kedua korban dengan Bu RT dan petugas kebersihan tak lagi ada setelah digeledah ketiga OTK itu.

"Di handphone saya, video wawancara dengan Ibu RT dan petugas kebersihan dihapus. Saya sempat memvideokan jalan sekitar dihapus juga," kata salah satu korban intimidasi itu. (cr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Ferdy Sambo Menangis di Pelukan Kapolda Metro, Sangat Mengharukan


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Elfany Kurniawan, Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler