Pria Singapura Takut tak Puaskan Pasangannya

Sabtu, 20 Juli 2013 – 22:03 WIB
SINGAPURA - Menurut sebuah survei terbaru, sebagian besar orang Singapura ternyata ketakutan tidak mampu memuaskan pasangannya.

Ini merupakan temuan dari studi perusahaan biofarmasi Marini, yang melakukan survei kepada 200 pria dan wanita Singapura atas perilaku seksual serta tingkat kepuasan mereka.

Lebih lanjut disebutkan, sekitar 38 persen laki-laki di wilayah Asia-Pasifik sangat cemas tidak mampu memenuhi pasangannya. Khusus persentase di Singapura hampir 60 persen pria tidak yakin mampu memuaskan wanita.

Ketakutan ini mungkin disebabkan hasil survei yang menemukan adanya ejakulasi dini (EDI) yang mempengaruhi 34 persen laki-laki di Singapura di beberapa titik dalam hidup mereka.

Menurut asiaone (20/7), responden juga menyatakan pendapat kepuasan seksual merupakan elemen penting untuk hubungan yang sukses. Hampir 60 persen dari laki-laki dan 47 persen perempuan di Singapura percaya bahwa kemampuan manusia untuk mengontrol kapan harus ejakulasi adalah faktor kunci dalam mencapai kepuasan seksual.

Lebih dari 20 persen laki-laki dan perempuan yang mengalami EDI mengatakan itu berpotensi menyebabkan rusaknya hubungan percintaan bahkan perceraian.

Namun, kebanyakan pasangan tertutup dan memilih tidak membicarakan atau mencari informasi pengobatan untuk mengatasinya. Sebagai akibatnya, sembilan dari 10 orang di Singapura dilaporkan mengalami disfungsi seksual.

"Dalam praktek klinis, saya telah melihat bagaimana ejakulasi dini secara negatif mempengaruhi kepuasan seksual dan kualitas hidup secara keseluruhan untuk pasangan. Pasangan perlu tahu ada perawatan yang tersedia untuk ejakulasi prematur. Mereka harus terbuka untuk berbicara tentang masalah dengan satu sama lain dan dengan dokter," ujar Dr Colin Teo, konsultan urologi Singapura. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tertawa dan Bahagia Turunkan Resiko Serangan Jantung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler