Walau belum lagi musim panas, namun alam yang tidak bersahabat dengan manusia kembali memakan korban di Australia di akhir pekan.

Seorang pria berusia 27 tahun tewas karena kekurangan cairan (dehidrasi) ketika melakukan hiking (pendakian) di sebuah kawasan yang populer dikunjungi turis, Nature Window di Australia Barat.

BACA JUGA: Tim Sepakbola Remaja Gua Thailand Nonton MU di Old Traffford

Dalam insiden terpisah, seorang perempuan bersama kedua anaknya yang berusia tiga dan lima tahun harus diselamatkan, setelah tersesat ketika melakukan perjalanan di kawasan semak juga di Australia Barat.

Dalam kejadian di Nature Window, pria yang meninggal ini pingsan sekitar pukul 3 sore hari Sabtu setelah menyelesaikan pendakian di Taman Nasional Kalbarri, sekitar 485 km sebelah utara ibukota Australia Barat, Perth.

BACA JUGA: Muslimah Di Kota Ini Ajak Perempuan Non Muslim Jajal Kenakan Hijab

Pria tersebut dibaringkan di bawah sebuah pohon dan diberi air, namun menurut polisi, grup itu kemudian kehabisan air minum.

Seorang turis lainnya yang adalah seorang dokter asal Jerman berusaha membantu menyelamatkan pria tersebut, namun sebelum tim paramedis tiba di sana, pria tersebut meninggal.

BACA JUGA: Pasca Legalkan Aborsi, Queensland Berencana Legalkan Industri Seks Komersial

Photo: Petugas mengatakan pria tersebut tewas karena kekurangan cairan setelah melakukan pendakian sejauh 8 km. (Facebook: Kalbarri SES)

Polisi masih menyelidik sebab kematian pria tersebut, namun diperkirakan adalah karena dehidrasi, kekurangan cairan dalam tubuh.

"Dia baru saja melakukan pendakian sejauh 8 km dan kemudian pingsan sebelum sampai di Nature's Window," kata Steve Cable dari Bagian Layanan Darurat Kalbarri.

Polisi mengatakan pria tersebut mungkin tidak memiliki persediaan air minum yang cukup atau tidak mengenakan pakaian yang cocok untuk pendakian.

"Kelompok itu melakukan pendakian dengan masing-masing membawa tiga botor air kecil." kata polisi.

"Kami menyarankan kalau anda ingin melakukan hiking di Australia Barat di bawah terik matahari, kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan membawa cukup air minum, dan inilah yang tampaknya tidak terjadi."

"Saya juga diberitahu bahwa dia gemuk dan mungkin kondisi fisiknya sendiri tidak cocok untuk melakukan pendakian seperti ini namun saya tidak tahu latar belakang medisnya."

Menurut petugas penyelamat, kondisi alam yang bisa berubah dengan cepat sering kali memakan korban bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri dengan baik. Photo: Suhu udara di kawasan terbuka di Australia bisa 10 sampai 15 derajat lebih panas dibandingkan di daerah perkotaan. (ABC News)

"Hal yang perlu diperhatikan bila mengunjungi daerah seperti Taman Nasional Kalbarri adalah bila di kota suhunya sekitar 31 derajat Celcius, di daerah terbuka seperti Kalbarri ini suhunya bisa 10 sampai 15 derajat lebih tinggi." kata Steve Cable.Perempuan dan keduanya ditemukan di kawasan semak

Dalam insiden terpisah, seorang perempuan bersama kedua anaknya yang berusia tiga dan lima tahun harus diselamatkan, setelah tersesat ketika melakukan perjalanan di kawasan semak juga di Australia Barat.

Keluarga ini tersesat di Kawasan Hutan Nasional Jarrahwood di dekat Upper Capel, sekitar 204 km dari Perth.

Perempuan dan kedua anaknya tersebut berjalan kaki sekitar jam makan siang hari Sabtu, namun tidak kembali, dan mereka tidak membawa peralatan untuk menentukan lokasi keberadaan mereka.

Mereka akhirnya ditemukan kelelahan dan kekurangan cairan sekitar pukul 1 malam hari Minggu.

Polisi mengatakan insiden ini kembali menjadi pengingat pentingnya membawa peralatan tambahan seperti maupun peralatan pengaman, walau kita hanya melakukan jalan kaki tidak jauh ke dalam kawasan semak-semak.

"Dalam situasi seperti ini membawa alat penentu lokasi akan sangat berguna bagi petugas penyelamat untuk menemukan mereka."

"Alat penentu lokasi itu tidak saja untuk memberitahu pihak berwenang, namun juga memberikan titik koordinat dimana mereka berada sehingga waktu yang diperlukan untuk mencapai mereka lebih pendek lagi."

"Bahkan mereka yang sangat berpengalaman sekalipun kadang bisa mengalami kesulitan, jadi kami menyarankan mereka yang ingin masuk ke dalam semak-semak untuk selalu membawa alat penentu lokasi."kata seorang petugas polisi.

Lihat beritaya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Alami 1999 Kejadian Bencana Sepanjang 2018

Berita Terkait