jpnn.com, KUALA LUMPUR - Yang Dipertuan Agong Sultan Muhammad V tak ingin berpangku tangan. Prihatin dengan besarnya utang negara, dia ingin gaji dan tunjangannya dipotong 10 persen. Upaya itu dilakukan selama dia berkuasa hingga 2021 atau saat lima tahun masa kepemimpinannya berakhir.
’’Yang Mulia merasa tersentuh dan mengapresiasi usaha penduduk Malaysia yang melakukan donasi di Tabung Harapan,’’ terang Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Wan Ahmad Dahlan Haji Ab Aziz pada Senin (11/6).
BACA JUGA: Si Cacing Pun Menangis Lihat Trump dan Kim
Ahmad tak menjelaskan besaran gaji dan tunjangan yang didapatkan Sultan serta nominal yang bakal disumbangkan.
Tabung Harapan Malaysia atau Hope Fund Malaysia yang dimaksud adalah tabungan yang diluncurkan pemerintah pada 1 Juni lalu. Tujuannya, mewadahi keinginan penduduk yang mau menyumbang untuk membayar utang negara.
BACA JUGA: Ulama Syiah Menang Pemilu, Gudang Surat Suara Dibakar
Tabungan sementara itu ditutup pada 31 Agustus nanti. Saat ini bantuan yang terkumpul sudah mencapai RM 56,7 juta atau Rp 197,8 miliar.
Dilansir Channel News Asia, sultan juga mengeluarkan dekrit baru untuk penghematan. Yaitu, meniadakan open house pada Idul Fitri tahun ini. Anggaran acara tahunan tersebut akan dialokasikan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.
BACA JUGA: Babi Asam Manis Menu Utama Pertemuan Trump - Kim Jong Un
Sejak koalisi Pakatan Harapan (PH) menang pemilu dan berkuasa, penduduk Malaysia disuguhi fakta yang tak mengenakkan. Yaitu, negara tersebut memiliki utang yang luar biasa besar hingga mencapai RM 1 triliun atau setara Rp 3,48 kuadriliun.
Pinjaman 1MDB berkontribusi cukup besar dalam utang tersebut. Selama ini nilai itu berusaha ditutup-tutupi pemerintah sebelumnya.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad juga membuat kebijakan pemotongan gaji para menteri kabinet sebesar 10 persen untuk menghemat anggaran. Para pegawai kontrak yang dianggap tak diperlukan juga tak lagi dipakai.
Di tempat terpisah, penasihat Democratic Action Party (DAP) Lim Kit Siang meminta para pemimpin koalisi Barisan Nasional (BN) berkontribusi membantu negeri.
Lim mengungkapkan bahwa seluruh anggota parlemen DAP yang berjumlah 42 orang masing-masing telah menyumbang RM 5 ribu atau Rp 17,4 juta.
’’Penduduk Malaysia dari berbagai latar belakang etnis dan agama yang berbeda telah berkontribusi untuk menunjukkan kecintaannya pada negara,’’ tegasnya.
Yang menyumbang ke Tabung Harapan Malaysia memang bukan hanya perorangan. Banyak pula organisasi dan perusahaan. Misalnya, manajemen kuil Sri Thendayuthapani di Kuala Lumpur yang menyumbang RM 100 ribu (Rp 348,7 juta) dan Dr Amim Sarnon, pemilik Amin Dental Surgery, memberikan RM 1 juta atau Rp 3,5 miliar.
’’Setahu saya, ini adalah kuil pertama yang memberikan donasi,’’ ujar Menteri Sumber Daya Manusia M. Kulasegaran yang menerima donasi tersebut. (sha/c14/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump dan Kim Jong Un Sepakati Perjanjian Komprehensif
Redaktur & Reporter : Adil