jpnn.com - BATAM - Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengaku prihatin dengan maraknya pembunuhan yang terjadi di Batam, beberapa bulan terakhir ini. Parahnya, korbannya kebanyakan adalah kaum perempuan berusia muda dan cantik.
Hal itu disampaikan Ahmad Dahlan saat hadir dalam kunjungan pemuka adat dari Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan dan Sumatera Barat di kamar jenazah RSBP Batam, tadi siang.
BACA JUGA: Pertemuan Terakhir Siswi Cantik yang Dibunuh Itu dengan Sang Adik...
Ahmad Dahlan hadir di lokasi, sekitar pukul 17.00, disaat petugas masih melakukan proses autopsi, dan ditemani oleh kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, drg Chandra.
“Kejadian ini beberapa kali terjadi di Batam. Yang menjadi perhatian kita, hampir semua korban berusia belasan tahun dan berjenis kelamin perempuan. Kedua, gak ada yang hilang barang-barang beharga,” kata Dahlan.
BACA JUGA: Hasil Otopsi Nia Kelar, Ini Kata Pak Polisi...
Wali Kota merujuk pada korban pembunuhan yang dimaksud adalah Anggi, 17, dan Tri Chintya Prasetya, 18, yang dibunuh tiga bulan yang lalu. Kedua kasus menghebohkan tersebut belum juga terungkap.
Menurut Dahlan, Batam sebagai kota yang dinamis, sangat rentan terhadap kasus seperti ini, meskipun begitu, ia tetap percaya dan yakin kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
BACA JUGA: FOTO-FOTO Kisah Sedih Di Hari Minggu dari Lokasi Penemuan Mayat Siswi Cantik
“Kita serahkan ke pihak kepolisian. Saya atas nama pemerintahan kota Batam sangat prihatin atas kejadian yang beberapa kali terjadi ini. Mudah-mudahan semua kasus ini bisa terungkap,” harapnya.
Polisi melakukan oleh tempat kejadian perkara. Foto: Dalil Harahap/BatamPos/JPNN.com
Ia juga berpesan, agar masyarakat lebih hati-hati dan waspada, terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Menjaga diri sendiri, menjaga keluarga, dan masyarakat saling menjaga, membantu dan mengawasi.
Saat jenazah Dian Milenia Trisna Afiefa alias Nia, 16, tiba di RSBP Batam, dari lokasi pebunuhan siswi SMA Negeri 1 di hutan Dam Seiladi tak henti-hetinya pelayat mengunjungi kamar jenazah.
Beberapa pemuka adat seperti dari Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan dan Sumatera Barat turut hadir.
“Iya bapak korban kan asli Palembang sedangkan ibunya dari Solok, Sumatera Barat. Kami datang mewakili dari ikatan Sumsel dan Sumbar dan berharap proses otopsi segera selesai dan membawa pulang jenazah,” kata salah seorang kerabat korban lainnya.(rng/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otopsi Nia Selesai Apa Hasilnya?
Redaktur : Tim Redaksi