Prihatin Situasi Papua, Haris Azhar Minta Penguasa Setop Usik LSM dan Aktivis

Senin, 22 November 2021 – 21:54 WIB
Direktur Lokataru Haris Azhar seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi terlapor di Polda Metro Jaya, Senin (22/11). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lokataru Haris Azhar telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi terlapor atas kasus dugaan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya, Senin (22/11).

Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti dilaporkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada 22 September 2021 lalu.

BACA JUGA: Terungkap, Haris Azhar Memang Siap Bertarung Lawan Luhut di Pengadilan

Kepada penyidik, secara garis besar Haris menjawab pertanyaan seputar materi dan identitas kanal miliknya di YouTube.

"Saya jelaskan sebagaimana di materi YouTube-nya itu soal situasi di Papua yang juga punya korelasi dengan banyak kepentingan publik yang lebih luas," kata Haris di Polda Metro Jaya, Senin (22/11).

BACA JUGA: Haris Azhar Siap Bertempur Lawan Luhut Binsar di Pengadilan

Menurut Haris, apa yang dibahasnya bersama Fatia Maulidiyanti di YouTube adalah sesuatu yang harus diselesaikan oleh negara.

"Terbukti, ya, apa yang kami bahas di Papua itu soal praktik bisnis, kekerasan. Saat ini di Papua situasi tambah memburuk. Bahkan, polisi pun jadi korban," kata Haris.

BACA JUGA: Haris Azhar Menilai Megafon Luhut Binsar Terlalu Besar

Oleh karena itu, lanjut dia, daripada sibuk memidanakannya lebih baik urus masalah Papua agar lekas damai.

"Lebih baik penguasa di republik ini segera urus Papua supaya damai, supaya enggak ada korban," kata Haris Azhar.

Haris Azhar juga merespons ihwal banyaknya orang yang menganggap dirinya kerap membela Papua.

Dia menegaskan dirinya hanya peduli dengan Papua lantaran sudah banyak korban termasuk TNI, polisi, dan ASN yang bekerja untuk pemerintah.

"Nah, ini yang mau saya bilang di luar kasus, tetapi punya korelasi banyak pejabat di republik ini sibuk midananin, sibuk ngritik, mau ngaudit LSM, aktivis, dan pengacara," kata Haris.

Menurut Haris, tugas utama pemerintah melihat situasi di lapangan.

"Orang Papua nangis-nangis, jadi pengungsi, ini situasinya, dilemanya seperti itu," kata Haris.

Sebelumnya, proses mediasi antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti, batal digelar.

Sebab, Haris Azhar maupun Fatia tidak menghadiri proses mediasi di Markas Polda Metro Jaya.

Lantaran Haris dan Fatia tak hadir, Luhut Binsar Panjaitan pun memutuskan diselesaikan di pengadilan saja.

“Saya pikir lebih bagus bertemu di pengadilan saja. Yang penting saya sudah datang pada mediasi, tetapi Saudara Haris tidak datang," imbuh Luhut Binsar. (cr3/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler