jpnn.com, JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, ada sebelas prioritas yang harus dirinya selesaikan pada tiga bulan pertama menjabat.
Salah satu prioritas itu adalah melanjutkan sinergi antara pemerintah dan KKKS agar produksi lebih efisien.
BACA JUGA: Jatim Beruntung Bisa Manfaatkan Gas Sendiri
Selain itu, dia juga ingin menyelesaikan plan of development (PoD) beberapa proyek besar, termasuk proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).
"Sebab, tantangannya di situ. Kemudian, dengan efisiensi itu, performance akan naik. Kalau naik, mereka memiliki kemampuan investasi," kata Dwi, Selasa (4/12).
BACA JUGA: Tiga Tahun SKK Migas Pecat 10 Karyawan Karena Suap
Dwi juga akan mempelajari pemetaan letak cekungan-cekungan besar untuk menemukan cadangan baru migas.
Selain itu, Blok Masela akan menjadi prioritas karena bisa mendongkrak produksi besar.
BACA JUGA: Arti Penting Eksplorasi Gas SKK Migas - Lapindo Brantas
"Sudah jelas dalam desain harus selesai. Awal 2027 onstream dan menurut informasi digeser lebih maju. Lebih cepat satu sampai dua tahun onstream-nya," terang Dwi.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, tugas yang diemban kepala SKK Migas saat ini adalah meningkatkan cadangan migas di Indonesia.
Dia menambahkan, Dwi juga harus bisa mengawasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mendapatkan blok habis masa kontrak untuk menyerahkan komitmen kerja pasti yang mencapai USD 2 miliar selama sepuluh tahun.
Jonan juga mengingatkan SKK Migas agar bisa meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) KKKS.
"TKDN ini memang sangat tricky, tetapi niatnya baik. Kalau bisa diadakan dalam negeri, ya, diadakan. Kalau tidak, ya, tidak," ujar Jonan. (vir/c6/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pushidrosal-SKK Migas Bekerja Sama untuk Membarui Peta Laut
Redaktur & Reporter : Ragil