Prioritaskan Petani, Anies Akan Bentuk Tim Tata Niaga Pangan

Minggu, 14 Januari 2024 – 20:19 WIB
Calon Presiden Anies Baswedan berdiskusi dengan para petani dalam forum Rembuk Bersama Gabungan Kelompok Tani di Lampung, Minggu (14/1/2024). Foto: dok Timnas AMIN

jpnn.com, LAMPUNG TIMUR - Calon Presiden Anies Baswedan berdiskusi dengan para petani dalam forum Rembuk Bersama Gabungan Kelompok Tani di Lampung, Minggu (14/1).

Dalam paparannya, Anies menjelaskan tentang prioritas penanganan problem pangan dengan membentuk tim khusus yang yang akan mengurus tata niaga pangan.

BACA JUGA: Anies Kembali ke Lampung, Siap Berdialog dengan Petani dan Saksi TPS

“Persoalan pangan adalah prioritas utama yang kita ingin selesaikan. Dalam 100 hari pertama, kita akan membentuk tim khusus untuk mengubah tata niaga, memastikan bahwa kebutuhan pokok dan komoditas-komoditas utama terjadi perubahan, khususnya pada aspek harga,” ujar Anies.

“Lampung ini adalah salah satu sentra produksi pertanian kita. Begitu banyak komoditas pertanian dihasilkan dari Lampung,” ucapnya.

BACA JUGA: Anies Bakal Dorong Pembangunan Jalan Non-Tol di Lampung

Menurut Anies, setiap berdialog dengan para petani, mereka menyampaikan aspirasi-aspirasi persoalan mendasar.

“Satu adalah persoalan pupuk, juga kita temukan di tempat-tempat yang lain. Kedua, adalah menyambungkan ke pasar-pasar untuk hasil produksi mereka,” ujar Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini.

BACA JUGA: Belanja Masalah, Anies Hadiri Rembug Petani di Lampung Timur

Anies mengatakan sebagian petani di Lampung memiliki produk khas.

“Seperti mereka yang menghasilkan alpukat, mereka yang menghasilkan tanaman organik. Ini perlu pengelolaan yang khusus, tata niaga yang baik, supaya produk-produk mereka bisa menjangkau, kalau alpukat tadi malah menginginkan bisa menjangkau pasar dunia, karena produk mereka memiliki kualitas yang cukup baik,” paparnya.

Anies pun menyoroti potensi produk pertanian organik yang dinilainya memiliki masa depan cerah.

“Ini adalah pasar yang makin hari makin besar. Tetapi belum ada pembinaan yang serius. Insyaallah itu nanti menjadi bagian dari usaha kita, bahan menyusun kebijakan. Contract farming atau kontrak pembelian hasil pertanian menjadi salah satu solusi. Dengan cara seperti itu maka ada stabilitas harga,” tandasnya. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler