Pemeran Srintil dalam film Sang Penari ini menceritakan salah satu kegiatan sosialnya itu kemarin (6/12) di Kampus Fisip UI, Depok, Jawa Barat. ”Sudah 1,5 tahun ini saya bolak-balik ke desa itu. Saya nggak sendirian sih, sama teman-teman,’’ katanya.
Yang dimaksud Pia adalah sebuah desa di Bogor, Jawa Barat. Meski di Bogor, letaknya sangat jauh dari perkotaan. ”Jauh dari mana-mana. Kalau ke sana juga nggak bisa naik mobil, harus naik motor,’’ lanjutnya.
Awalnya dia mengetahui desa tersebut dari teman-temannya. Ketika datang ke sana pun, dia hanya ingin ikut teman sambil sekalian refreshing. Namun, ternyata dia menemukan banyak hal. Dia pun ingin aktif berbagi.
Akhirnya Pia dan teman-temannya justru membantu anak-anak di desa tersebut untuk belajar membuat film. ”Anak-anak itu sebenarnya memiliki potensi lebih. Tapi, karena keterbatasan keadaan, mereka tidak bisa melakukan banyak hal,’’ ceritanya. Banyak remaja di sana yang putus sekolah demi membantu orang tua.
”Banyak deh cerita anak-anak di sana. Mereka ingin orang di luaran tahu apa yang mereka alami, tapi nggak bisa. Jangankan mau cerita, akses aja susah,’’ tambahnya.
Dengan membuat film, Pia ingin memberikan media untuk mereka bercerita. Dia dan teman-temannya hanya mengarahkan. Semuanya dikerjakan anak-anak tersebut. ”Mulai sutradara, pemain, nulis skrip, semuanya dilakukan mereka. Kami yang ngarahin,’’ terangnya.
Ide ingin berbagi kepada sesama ini muncul ketika dia berada di Belitung untuk syuting serial Laskar Pelangi. Ketika di Belitung dia merasakan hidup yang terbatas. Cari sinyal televisi saja susah.
”Saya terbuka aja di situ. Selama ini Tuhan sudah kasih banyak ke saya. Ini saatnya saya untuk giving, giving, and giving,’’ tegasnya. (jan/c2/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Takaeda Hengkang dari Drive Karena Beda Visi
Redaktur : Tim Redaksi