jpnn.com, JAKARTA - Industri Kreatif Indonesia menjadi salah satu sektor yang berpotensi besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
CEO Krista Exhibitions Daud D Salim mengatakan perkembangan teknologi audio visual dan lighting pun sangat cepat seiring dengan kemajuan di era digital.
BACA JUGA: UMKM Pertamina Raih Transaksi Miliaran Rupiah di Pameran TEI 2023
Menangkap peluang itu, Krista Exhibitions menggelar Pameran Pro AVL Indonesia 2023 di Hall C Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta pada 26-28 Oktober 2023.
Sebanyak 43 perusahaan dari sepuluh negara akan memeriahkan pameran dan menampilkan teknologi serta peralatan mutakhir.
BACA JUGA: Pameran ALLPack Indonesia 2023 Targetkan 35 Ribu Pengunjung dalam 4 Hari
“Selama tiga hari akan ada 150-200 brand yang akan dipamerkan dengan target 5.000 pengunjung,” ujar Daud via Zoom, Senin (23/10).
Daud mengatakan Pro AVL sangat ditunggu-tunggu bagi pelaku industri kreatif setelah tertunda akibat pandemi Covid-19.
“Ini pameran yang kedua, sebelumnya di tahun 2019 dan sempat terkendala pandemi akhirnya kami baru bisa mengadakannya tahun ini,” katanya.
Menurutnya, pameran itu juga turut mengembangkan kreativitas, produktivitas seni, dan manufaktur di Indonesia.
“Pengunjung akan diperkenalkan pada standar kualitas produk yang bervariasi dari industri audio, visual, dan lighting di Indonesia yang sebenarnya tidak kalah dengan negara-negara maju," katanya.
Daud menyebut bakal ada beragam kategori produk yang dipamerkan, mulai dari professional audio sound system, lighting system, effect equipment, LED frame, hingga peralatan musik instrumen dan update teknologi stage lighting terbaru.
“Pamerannya berlangsung mulai pukul 10.00-19.00 WIB,” jelasnya.
Daud menambahkan Pro AVL diselenggarakan bersamaan dengan Tourism & Entertainment Technology Asia, Broadcast & Media Tech Indonesia dan Music Indonesia Expo 2023.
Kesuksesan PRO AVL 2023 tidak lepas dari dukungan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kemudian, Asosiasi Penggiat Audio Video Musik Indonesia (APAVMI), Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dan lainnya.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul