Produk Tiongkok Membeludak, Industri Mainan Domestik Lesu

Jumat, 27 Juli 2018 – 11:30 WIB
Ilustrasi mainan. Foto: Novita/Indopos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Lukas Sutjiadi mengatakan, industri mainan dan perlengkapan anak masih cukup stabil meski dolar naik.

Meski begitu, penjualan agak lesu pada kuartal pertama tahun ini.

BACA JUGA: Cak Imin Serukan Dukungan untuk Industri Mainan Dalam Negeri

Saat ini mayoritas mainan dan perlengkapan anak yang beredar di pasaran merupakan produk impor.

’’Yang impor mencapai 65–70 persen. Sebanyak 60 persen dari Tiongkok,’’ ujar Lukas, Kamis (26/7).

BACA JUGA: Peluang Industri Mainan Terbuka Lebar

Menurut Lukas, peluang pasar mainan dan perlengkapan anak di Indonesia masih sangat besar.

Impor mainan, games, dan alat olahraga per 17 Oktober 2017 senilai USD 240,2 juta atau sekitar Rp 3,24 triliun.

Angka itu tumbuh 49,91 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai USD 160,2 juta atau setara sekitar Rp 2,16 triliun.

Melihat besarnya pasar mainan anak di Indonesia, ChaoYu Expo dan Peraga Expo akan kembali menyelenggarakan Indonesia International Toys & Kids Expo (IITE) 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, 26–28 Juli 2018.

Pameran tersebut merupakan platform yang tepat bagi para pemain di industri mainan dan perlengkapan anak di Indonesia maupun Asia Tenggara.

’’Indonesia adalah pasar mainan anak yang menggiurkan. Hal ini didukung dengan pertumbuhan jumlah penduduk, ekonomi, dan kebutuhan mainan dalam negeri. ChaoYu Expo berharap pameran ini dapat menjadi ajang temu bisnis antara pengusaha, eksporter, dan seluruh stakeholder terkait dalam rangka pengembangan industri mainan dan produk anak nasional,’’ ujar Jason Chen, general manager ChaoYu Expo, penyelenggara pameran IITE 2018. (wir/c14/oki)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler