Produksi Beras Lumajang Surplus jadi Berkah Akhir Tahun

Sabtu, 23 Desember 2017 – 12:12 WIB
Petani di Lumajang. Foto: Ist

jpnn.com, LUMAJANG - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pangan strategis terutama padi.

Melalui progam Upaya Khusus padi, jagung, dan kedelai yang digulirkan pemerintah sejak 2015 sektor pertanian Lumajang menunjukan hasil sangat positif.

BACA JUGA: Produktivitas Padi Di NTT Menyamai Jawa

Kepala Dinas Pertanian, Paiman menyebutkan produksi padi Kabupaten Lumajang sampai dengan akhir November 2017 mencapai 464.032 hektar.

Rata-rata produktivitas sebesar 6,11 ton/ha, prediksi total gabah di Lumajang sampai dengan akhir tahun 2017 mencapai 495.696 ton GKG setara 267.522 ton beras, dengan jumlah penduduk sebanyak 1,03 juta jiwa, serta asumsi tingkat konsumsi rata-rata 92,5 kg/kap/tahun, dibutuhkan konsumsi 95.921 ton beras.

BACA JUGA: Kementan Resmi Luncurkan e-Commerce Toko Tani

Dengan perhitungan tersebut dapat dipastikan Kabupaten Lumajang akan mengalami suprlus beras 171.601 ton atau setara dengan 64%.

Bukti prestasi sektor pertanian Lumajang juga terlihat melalui produksi padinya yang meningkat hingga 15,24 persen dibandingkan pada 2014, berbagai fasilitas yang diupayakan pemerintah berdampak terhadap semangat petani yang kian meningkat.

BACA JUGA: Kementan Tebar Bibit Pertanian Demi Hilangkan Tanaman Ganja

“Petani saat ini benar-benar enjoy bertanam padi, selain pendampingan Babinsa dan gerakan UPSUS, berbagai sarana produksi pertanian, alsintan dan jaringan infrastruktur yang dipenuhi pemerintah serta anggaran APBN yang meningkat lebih dari 5 kali lipat, benar-benar dirasakan oleh petani,” ungkap Paiman pada acara panen padi di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, beberapa hari lalu, Rabu (20/12)

Hal senada disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Krajan Tani Desa Penanggal Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Samsul Arifin.

Dia mengatakan musim ini hasil produksi cukup bagus, walaupun sudah mulai diterjang hujan.

Dia menambahkan, berkah akhir tahun yang membuat petani Lumajang bersemangat adalah harga yang terjamin dengan rata-rata Rp. 4.800,- per Kg GKP.

"Terima kasih kami kepada pemerintah, harga ini cukup bagus untuk kami, para petani,” pungkasnya penuh syukur.

Berkaitan harga gabah bagus sebagai berkah akhir tahun, petani di Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Muhdori mengatakan ini lagi panen padi jenis varietas cibogo, IR-64 dan Lugowo dengan hasil 8-9 ton per hektar.

“Harga gabah di sawah sini berkisar Rp 5.000-5.200 per kilogram. Bagi saya harga ini cukup bagus hasilnya pak,” ujarnya.

Tambahan prestasi kinerja pertanian di Kabupaten Lumajang dengan dukungan Kementerian Pertanian, hingga tahun 2016, Kabupaten Lumajang telah menyelesaikan Digitasi Pemetaan Lahan padi, jagung dan kedelai tersebar di 20 Kecamatan di 175 Desa, sudah by name by address melalui Teknologi Citra Satelit.

Untuk kegiatan ini dikerjakan swadaya bersama para penyuluh, babinsa Kodim 0821 dan kelompok tani.

Atas kinerja digitasi lahan tersebut, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian, Suwandi mengapresiasi Dinas Pertanian Lumajang yang mampu memanfaatkan tenaga internal secara swadaya.

“Saya apresiasi atas kinerja pemetaan digitasi lahan sawah sudah by name by address dengan memberdayakan SDM internal. Data ini sangat penting dan dibutuhkan. Beberapa kabupaten kini sedang meniru langkah kreatif Kabupaten Lumajang ini,” pungkasnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buwas: Saya Lihat Pak Menteri Serius Sekali


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler