Produksi Minyak Pertamina dari Luar Negeri Capai 101 Persen

Senin, 16 Agustus 2021 – 18:37 WIB
PT Pertamina Internasional EP (PIEP) sebagai Regional Internasional SubHolding Upstream Pertamina. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Internasional EP (PIEP) sebagai Regional Internasional Subholding Upstream Pertamina diamanatkan untuk menjaga ketahanan pasokan energi Nasional dengan beroperasi di Wilayah Kerja luar negeri yang tersebar di 13 Negara.

“Walau di tengah kesulitan masa pandemi saat ini, Perwira Regional Internasional baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri tetap menjaga dan menunjukan performa terbaik dalam aspek HSSE. Hal ini direfleksikan dengan tercapainya poin TRIR sebesar 0,0 dari angka toleransi 0,85. Selain itu, sebagai perwujudan Operational Excellence, PIEP mencapai 3.400 hari tanpa kecelakaan kerja yang merupakan pencapaian terbaik di Subholding Upstream”, ungkap Direktur Utama Regional Internasional, John Anis.

BACA JUGA: Komit ESG, Pertamina Turunkan Emisi Karbon 3.000 Ton Per Tahun Lewat PLTS Badak LNG

Di masa yang sulit ini, PIEP tetap mampu melakukan efisiensi sebesar 17,4 persen yang turut mendongkrak Net Profit.

Hal ini menunjukkan kinerja Perwira PIEP yang maksimal dalam memberikan hasil terbaik bagi perusahaan.

BACA JUGA: Belum Sepekan Mengelola WK Rokan, Pertamina Kapalkan Perdana 350 Ribu Barel Minyak

Pencapaian produksi migas PIEP hingga Juni 2021 mencapai 150,9 MBOEPD, sedangkan produksi minyak mencapai 97,3 MBOPD melebihi target RKAP 2021 sebesar 101 persen.

Sedangkan untuk produksi gas sampai dengan Juni ini mencapai 310,8 MMSCFD. Saat ini, PIEP berhasil memenuhi target 100 persen untuk tambahan cadangan minyak dan gas di semester 1 2021.

BACA JUGA: Tangkap Pasar Global, Subholding Shipping dan Commercial & Trading Pertamina Siap Tambah Pendapatan Negara Lewat Bisnis Bunker

Dalam meningkatkan produksinya, Perwira PIEP terus berinovasi di segala bidang, di antaranya adalah Passive Seismic dan Smooth Fluid-05 (SF-05).

Passive Seismic sendiri merupakan metode yang dapat memperkuat program Eksplorasi dan Developmen yang akan datang dengan suatu improvisasi teknologi yang lebih efisien, efektif dan ramah lingkungan.

Hasil dari Passive Seismic telah tervalidasi dalam pemetaan potensi hidrokarbon di pengeboran sumur Phase 4 (MLW-11, MLW-10 dan MLC-9) di Algeria.

Passive Seismic terbukti dapat menghasilkan peta hidrokarbon dalam waktu yang cukup singkat. Inovasi PIEP lainnya adalah SF-05. SF-05 sebagai pengganti lumpur bor jenis OBM (Oil Based Mud) dalam kegiatan eksplorasi pengeboran minyak di Algeria, telah melalui uji ramah lingkungan dengan menunjukkan performa yang lebih baik. SF-05 juga telah sesuai dengan prinsip Law 03-10 di MLN In-field Drilling EIA.

Dalam hal pencapaian, sejak PIEP berdiri di 2013-2021 PIEP telah berkontribusi sebanyak 49,9 juta barrel minyak atau setara dengan USD 2,8 billion untuk kilang domestik. Sehingga hal ini menjadi mendongkrak perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

Sebagian besar hasil minyak dari wilayah kerja PIEP di luar negeri dikirimkan ke kilang dalam negeri, hal ini merupakan program andalan Pertamina untuk mendukung pemenuhan energi Nasional yang dikenal dengan Bring Barrels Home.

“Regional Internasional berkomitmen untuk terus mendukung visi dan misi Pertamina menjadi ‘Perusahaan Energi Kelas Dunia’ serta berkontribusi untuk bangsa Indonesia”, kata Khairul Saleh, Manager Relations PIEP. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler