Produksi Pertamina EP Tak Capai Target

Masih Terhambat Izin dan Teknis

Jumat, 05 Juli 2013 – 03:45 WIB
JAKARTA - Harapan PT Pertamina untuk terus menggenjot industri hulu minyak dan gas bumi (migas) masih belum mencapai hasil maksimal. Hal tersebut terlihat dari hasil kinerja PT Pertamina EP pada semester pertama 2013. Dalam laporan anak usaha di bidang eksplorasi dan produksi minyak itu tak berhasil memenuhi target yang diberikan SKK Migas.

Vice President Exploitation Pertamina EP Herutama Trikoranto mengatakan, pihaknya mencatat produksi minyak dan kondensat dengan rata-rata 122 ribu barel per hari (bph) selama semester pertama 2013. Hal tersebut tak mencukupi target yang diinstruksikan SKK Migas sebesar 132 ribu bph. "Hanya 92 persen dari target yang diberikan SKK Migas," ujarnya kemarin.

Capaian tersebut, lanjut dia, memang sedikit mengecewakan. Sebab, angka produksi rata-rata tersebut hanya berbeda 4.200 bph dibandingkan produksi rata-rata tahun 2011. Jika dibandingkan target penambahan 2013 yang 11 ribu bph, capaian itu hanya 38 persen.

Kondisi tersebut berbeda dengan realisasi penambahan pada 2012. Meski juga masih di bawah target, penambahan produksi kala itu bisa mencapai 13.500 bph, atau hanya kurang 5 persen dari target penambahan semula 14.500 bph.

"Kami sudah mencoba memenuhi target dari SKK Migas. Tapi, ternyata kami mengalami hambatan produksi baik secara teknis atau non-teknis. Misalnya, sulitnya perzinan dan birokrasi di lapangan. Terutama pembebasan lahan dan perizinan hutan lindung. Itulah yang tidak terjadi pada 2012," jelasnya.

Soal kendala teknis, Herutama menjelaskan bahwa beberapa pengeboran memang terlambat karena masalah operasional. Salah satu penyebabnya, loss circulation dan masalah subsurface (bawah permukaan). "Ternyata ada lapisan dibawah permukaan yang cukup tight (keras)," ungkapnya.

Karena di bawah ekspektasi, target produksi Pertamina EP sudah diubah. Hal tersebut sudah diusulkan dan disepakati dalam perubahaan target lifting (produksi siap jual) APBNP 2013 yang totalnya menjadi 840 ribu bph.

Dalam kesepakatan tersebut, Pertamina EP hanya ditarget untuk mencapai produksi rata-rata 123 ribu bph saja.

"Kami upayakan pencapaian target pada semester kedua ini. Mungkin bisa bertambah 4 ribu bph. Dengan begitu, produksi sampai akhir tahun bisa mencapai 127 - 128 ribu bph," jelasnya.

Hal tersebut, lanjut dia, bakal dicapai dengan langkah mepebanyak work over (cara intensif untuk memperbanyak produksi dari satu sumur). Sehingga, kendala non teknis seperti pembebasan lahan dan perizinan untuk sumur baru bisa dihindari.

"Kalau dengan cara tersebut, tak perlu khawatir lagi hambatan non teknis," tambahnya. (bil/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chrysler Tarik 840 Ribu Mobilnya

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler