Produktivitas Susu Tekan Biaya Peternak

Senin, 10 Oktober 2016 – 08:46 WIB
Ilustrasi Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – PT Nestle Indonesia mendorong produktivitas susu sapi segar di tingkat peternak.

Bagian dari perusahaan multinasional asal Swiss itu menilai, peningkatan produksi bisa lebih menambah pendapatan peternak jika dibandingkan mengandalkan kenaikan harga jual susu segar pada industri pengolahan susu (IPS).

BACA JUGA: Kebijakan Moneter AS Bisa Diprediksi, Rupiah Makin Stabil

Sustainability Agriculture Development & Procurement Director PT Nestle Indonesia R. Wisman Djaja mengatakan, harga beli susu saat ini dipatok Rp 5.650 per liter. Angka tersebut naik Rp 200 per liter pada April lalu.

’’Harga beli kami masih jauh lebih tinggi daripada impor yang hanya Rp 4.200 per liter. Meski demikian, kami tetap memiliki prioritas menyerap susu lokal,’’ katanya di sela kegiatan Apresiasi Peternak 150 Tahun Nestle di Pujon, Batu, Sabtu (8/10).

BACA JUGA: Prediksi Pergerakan IHSG Awal Pekan Ini

Para peternak memang pasti menginginkan terus mengalami kenaikan. Tapi, tanpa diikuti upaya peningkatan produktivitas, biaya yang ditanggung peternak tetap besar.

Rata-rata produktivitas susu segar per ekor sebanyak 8–10 liter tiap harinya.

BACA JUGA: Bank Syariah Mandiri Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

Produktivitas dinilai maksimal jika bisa mencapai di atas itu.

’’Bahkan, ada yang bisa 16 liter per hari,’’ terangnya. Karena itu, ada tiga aspek yang harus diterapkan para peternak.

Di antaranya, ketersediaan pakan, kandang yang memadai, dan faktor kenyamanan. Rata-rata pakan hijauan yang dibutuhkan bisa mencapai 40 kg per hari.

Kemudian, ketersediaan air minum. ’’Kenyamanan itu, misalnya, kalau kuku sapi panjang perlu dipotong,’’ jelasnya.

Sekarang, tiap hari Nestle menyerap susu peternak sebanyak 500 ribu liter dari 27 ribu peternak sapi perah di Jatim yang tergabung dalam 42 koperasi susu.

Menurut Wisman, penyerapan tersebut mengalami penurunan dibandingkan dua tahun lalu. Dulu, penyerapan bisa mencapai 700 ribu liter tiap hari. Penurunan tersebut juga tidak terlepas dari persaingan untuk mendapatkan susu sapi segar yang makin ketat dengan banyaknya IPS.

’’Sejak banyak sapi betina disembelih karena harga daging mahal, suplai menurun,’’ katanya. (res/c17/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perdana, Pelindo III Bongkar Kedelai di Pelabuhan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler