jpnn.com - JAKARTA - Banyak produsen gadget lokal yang tidak terpengaruh gejolak nilai tukar (kurs), terutama terkait melemahnya rupiah terhadap mata uang asing. Di saat produk asing tertekan sehingga memutuskan menaikkan harga jual, produk dengan kandungan lokal tinggi tersebut justru tetap mempertahankan harga dan memberikan nilai tawar yang lebih kepada konsumen.
Marketing Director Advan Tjandra Lianto menyatakan, penguatan dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah semakin terasa ke berbagai sektor industri, termasuk bidang teknologi informasi (IT). Meski begitu, pihaknya merasa bisa mengendalikan situasi tanpa harus membebankan pada harga jual produknya.
Advan, menurut dia, cukup berhasil menyiasati tekanan harga melalui peningkatan sumber daya lokal secara maksimal. Upaya tersebut, antara lain, menekan beban produksi dengan meningkatkan efisiensi. Memaksimalkan sumber daya lokal melalui pemberdayaan tenaga kerja Indonesia, namun tetap memertahankan prinsip value for money untuk seluruh jajaran produk seperti Advan Barca Tab, Advan S4K, dan yang terbaru Advan S5J+.
"Walaupun dolar terus menguat, kami pastikan harga Advan tetap bersahabat. Berbagai langkah jitu yang kami upayakan mampu menekan beban produksi sehingga penguatan dolar kali ini belum mampu memengaruhi harga produk kami," ujar Tjandra dalam keterangan resmi kemarin (20/3).
Tjandra menyatakan, mayoritas produsen lain memang mulai mengambil langkah untuk menaikkan harga jual demi menyelamatkan kondisi perusahaan karena kerugian kurs. Namun, dia melihat dampak yang kurang positif di pasar karena mengurangi minat dan daya beli konsumen. "Memang tidak semuabrand melakukan kenaikan harga. Namun, secara umum, kondisi pasar kali ini sangat sepi," katanya. (gen/c22/agm)
BACA JUGA: Lebarkan Sayap, MigMe Gandeng Artis Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Matahari Ternyata Punya Bagian Gelap, Ini Fotonya
Redaktur : Tim Redaksi