jpnn.com, JAKARTA - Mengantuk ataupun kelelahan merupakan salah satu pemicu terjadinya kecelakaan di jalan raya. Bahkan, sepertiga kecelakaan disebabkan oleh pengguna yang kurang fokus ketika mengemudi.
Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan raya, produsen mobil asal Spanyol, SEAT akan menggarap teknologi baru yang dapat memantau pengemudi di jalan sehingga membantu menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.
BACA JUGA: Hati-hati STNK Mobil Palsu
Dalam menciptakan teknologi tersebut, SEAT akan menggandeng perusahaan teknologi asal Israel Eyesight Technologies. Teknologi yang akan dikembangkan itu nantinya dapat mendeteksi pengemudi di jalan apakah mereka mengantuk atau tidak.
Dari laporan Carscoops, Senin (9/3), perangkat itu akan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), mencakup algoritma yang menganalisis posisi kepala, sudut penglihatan, keterbukaan mata dan kecepatan kedip, serta parameter lainnya.
BACA JUGA: Intip Performa Wuling di Pasar Mobil Bekas Indonesia
Teknologi itu juga dapat menentukan apakah pengemudi sepenuhnya sadar dan tidak sadar ketika berada di jalan. Jika teknologi tersebut mendeteksi pengemudi sedang kantuk, atau gangguan lain sistem akan memberikan peringatan melalui layar infotainment yang berada di tengah.
Chief of Product Innovation SEAT Stefan Ilijevic menjelaskan, secara total, lebih dari 90 persen kecelakaan di Eropa disebabkan oleh faktor manusia. Alasan utamanya karena pengemudi kantuk, kelelahan, kecepatan yang berlebihan, alkohol hingga obat-obatan.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Kondisi Pasien Positif Corona di RS Sulianti Saroso
“Kami sedang mengerjakan solusi untuk mencegah kelalaian di belakang kemudi dan secara signifikan dapat mengurangi kecelakaan di jalan. Kami bermitra dengan beberapa perusahaan paling cerdas di dunia pada teknologi penting untuk menyelamatkan nyawa, karena visi jangka panjang kami adalah dunia dengan nol kecelakaan," ungkapnya.
Selain memantau pengemudi, teknologi ini juga dapat mengidentifikasi perjalanan sebelumnya dan menyesuaikan kursi, spion, serta lainnya sesuai dengan preferensi.
Sistem ini akan terus dikembangkan hingga dapat mendeteksi pejalan kaki, sambil menganalisa apakah mereka yang berada di belakang kemudi memperhatikan mereka atau tidak. Sayangnya, mereka belum menyebutkan kapan teknologi itu akan diluncurkan dipasaran. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian