Prof Amin Ulas Jenis Ruangan Tempat Konsentrasi Corona

Senin, 06 April 2020 – 05:06 WIB
Ilustrasi wabah virus corona. Foto: diambil dari Marca

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler EIjkman Prof Amin Soebandrio mengatakan konsentrasi virus corona COVID-19 lebih tinggi di ruangan tertutup.

Sehingga seseorang yang mengisolasi diri di ruang yang terlalu tertutup justru memiliki risiko yang lebih tinggi terinfeksi virus corona.

BACA JUGA: Guru Besar FKUI Bantah Corona Menular lewat Udara, Kalau Menguap?

"Memang ada banyak faktor seperti ruangan yang tertutup dan pendingin udara yang menyebabkan kelembaban udara menjadi lebih rendah," kata Amin saat dihubungi di Jakarta, Minggu (5/4).

Amin mengatakan yang paling penting saat seseorang ingin melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19 adalah mencegah kontak fisik dengan orang lain.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Pintu Masuk Desa-desa Sudah Dijaga oleh Petugas

Selain itu, sirkulasi udara di dalam rumah juga harus tetap terjaga untuk mencegah konsentrasi virus menjadi terlalu tinggi karena rumah menjadi ruangan yang terlalu tertutup.

"Meskipun mengisolasi diri di rumah, tetapi tetap melakukan kontak dengan istri dan anak yang tetap keluar rumah, ya sama saja," tuturnya.

BACA JUGA: Pernyataan Presiden AS Donald Trump Bikin Merinding

Idealnya, orang yang diisolasi sebisa mungkin tinggal di kamar yang tersendiri dan tidak melakukan kontak langsung dengan anggota keluarga lainnya agar virus tidak mengena ke orang lain.

Sementara itu, orang-orang yang memang terpaksa harus keluar rumah disarankan memakai masker.

Amin mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia sudah menyarankan penggunaan masker kain tiga lapis untuk mencegah penularan COVID-19.

"Namun, penggunaan masker tidak menegasikan pembatasan kontak. Jarak antara orang satu dengan orang lain tetap harus dijaga," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler