Prof James Tangkudung: Perdasus Jadi Solusi Mewujudkan Kondisi Damai di Papua

Sabtu, 28 September 2019 – 23:42 WIB
Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr dr James Tangkudung. Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr dr James Tangkudung mengatakan situasi damai di Papua sebetulnya sangat mudah diwujudkan apabila pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Papua betul-betul melaksanakan Peraturan Daerah Otonimi Khusus (Perdasus).

“Perdasus yang diatur dalam UU Otsus Papua sejak tahun 2001seharusnya dijalankan dengan konsekuen,” kata Profesor James Tangkudung yang juga Koordinator Program Studi Pendidikan Jasmani UNJ usai menjadi narasumber diskusi publik bertajuk "Solusi Damai untuk Papua" di Aula PGI Salemba Jakarta Pusat, Jumat ( 27/9/19).

BACA JUGA: Butuh Saling Percaya Mengelola Otsus Papua

Menurut James, ketentuan dalam UU Otsus Papua harus diimplementasikan supaya rakyat Papua senang dijadikan sama seperti di Daerah Istimewa Aceh yang telah menjalankannya Perdasus dengan baik.

“Artinya kepada mereka-mereka sebagian kecil masyarakat Papua diberikan kesempatan untuk membuka partai lokal dan itu diatur di Perdasus," terangnya.

BACA JUGA: Mendagri: Kami Sudah Membuat Evaluasi Otsus Papua

Lebih lanjut, Prof James yang juga Ketua Forum Komunikasi Pancasila mengaku sudah berulang-ulang kali menyampaikan dan mendorong kepada pemerintah pusat maupun pemeritah daerah di Papua untuk melaksanakan Perdasus untuk kepentingan rakyat di Papua.

“Diharapkan nantinya wakil-wakil rakyat di Papua itu benar-benar menyuarakan aspirasi rakyat Papua. Saya selaku Ketua Forum Komunikasi Pancasila sangat mendukung seribu persen pelaksanaan Otsus Papua dengan sebenar-benarnya,” tegas James.

BACA JUGA: Temui Presiden Jokowi di Istana, Para Tokoh Papua Sodorkan 9 Permintaan

Selanjutnya, James menegaskan dirinya tidak setuju gagasan Papua merdeka karena Papua sudah selesai tidak dipisahkan bagian dari NKRI dan bagaimana seperti yang dicita-cita dan diinginkan para pendiri bangsa di antaranya ada orang Papua dan termasuk ayahnya dari Sulawesi Utara, 

Menurutnya, para pendiri bangsa Indonesia berharap agar rakyat Indonesia sejatera adil dan makmur bersama-sama memasuki tahun 2045 sehingga anak cucu kita nanti dapat menikmatinya sampai pada abad keemasan 100 tahun bangsa Indonesia. 

Dia juga mengapresiasi Presiden Jokowi karena saat ini sudah m melaksanakan pembangunan di segala bidang scara merata di seluruh pelosok maupun penjuru Tanah Air Indonesia dengan membangun infrastruktur dan menyetarakan harga BBM.

“Saya rasa ke depan Presiden Jokowi harus lebih memberdayakan lagi rakyat khususnya di Papua,” ucap Prof James.

Prof James yang lulusan Jerman ini, merasa terpanggil untuk membangun bangsa dan negara dengan memiliki gagasan ingin membangun Papua Siber University di tanah Papua. 

“Saya kebetulan tamatan Universitas di Jerman tentunya kita bisa kerja sama dengan universitas-universitas di seluruh dunia termasuk di Jerman sehingga anak -anak muda di Papua itu dapat menikmati pendidikan yang setara dengan standar-standar di dalam maupun di luar negeri,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof James menambahkan tentunya dalam mencapai pendidikan jaringan berbasis internet (Siber) di Papua, kita perlu mengarahkan Satelit Palapa kita yang lebih cangih agar jaringan online lebih merata di Papua.

“Saya berharap jaringan internet di Papua lebih diperkuat lagi sehingga jika saya mengajar di Papua bisa menggunakan sistem blandet loning artinya walaupun saya nanti ada di negara Eropa saya masih bisa mengajar lewat jaringan internet tersebut,” tandasnya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler