jpnn.com, SURABAYA - Ada dugaan melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan akibat dugaan virus varian baru. Untuk memastikan hal itu Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) mulai meneliti spesimen dari daerah tersebut.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih menyebut saat ini sudah menerima sebanyak 40 spesimen dari warga Bangkalan yang terpapar virus corona.
"Sudah diterima dua hari lalu. Sekarang sedang dikerjakan ITD dengan whole genome sequencing," ujar dia, Rabu (9/6).
BACA JUGA: Waspada, Virus Corona Bisa Bermutasi 32 Kali di Dalam Tubuh
Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang IDI (internasionalisasi, digitalisasi, dan informasi) Unair dr Muhammad Miftahussurur menjelaskan spesimen yang sudah dikumpulkan akan diolah dahulu sebelum dianalisis.
Setelah dianalisis baru ditemukan rangkaian strainnya karena whole genome sequencing itu butuh waktu.
BACA JUGA: Begini Penjelasan Wamenkes Soal Perkembangan Mutasi Virus Covid-19 di Indonesia
"Semua membutuhkan waktu, mesin running sampai 24 jam. Lalu butuh waktu empat harian untuk keluar rangkaian strainnya," jelas dia.
Hasil whole genome sequencing, sambung Nasih, diperkirakan baru bisa diumumkan antara Sabtu atau Minggu.
BACA JUGA: Wamenkes Sebut 54 Kasus Mutasi Baru Virus Corona dari Transmisi Lokal dan Impor
Hasilnya nanti akan mengungkap apakah virus yang menyerang Bangkalan hingga menyebabkan tenaga kesehatannya meninggal merupakan mutasi virus baru atau bukan.
"Yang di Bangkalan ini masih dalam proses kami periksa dengan sampel yang kami punya," jelas Nasih. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Arry Saputra