jpnn.com - MEDAN - Profesor Rahmawaty mengingatkan bahwa energi terbarukan merupakan solusi yang menjanjikan di tengah keprihatinan terhadap degradasi lingkungan dan keterbatasan sumber daya alam.
Head of Study Program Environment and Natural Resources Management Universitas Sumatera Utara itu mengungkap hal tersebut saat menghadiri seminar Perubahan Iklim yang digelar Environmental Intitute di Kota Medan pada Rabu (30/8).
BACA JUGA: Alat Pemanas Air Kini Bisa Memanfaatkan Energi Terbarukan
"Energi terbarukan punya peran penting memenuhi kebutuhan energi dunia sambil meminimalkan dampak negatif kepada planet," katanya.
Menurut Rahmawaty, salah satu bentuk energi terbarukan yang makin mendapat perhatian adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan biomassa sebagai bahan bakar utama.
Namun, Prof Rahmawaty juga mengingatkan ketersediaan biomassa yang diperlukan untuk PLTU perlu diperhatikan agar tidak menjadi masalah. Jika penggunaan biomassa tidak terkelola dengan baik, bisa menyebabkan penebangan berlebihan dan degradasi lahan.
"Tujuan utama energi terbarukan ialah mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Namun, perlu diingat, pembangunan PLTU biomassa perlu memperhatikan luas kawasan hutan untuk memastikan ketersediaannya," tuturnya.
BACA JUGA: Rekind Siapkan Pabrik Pengolah Limbah Kelapa Sawit Jadi Produk Kimia & Energi Terbarukan
Rahmawaty mengatakan kawasan hutan perlu dipertahankan, tetapi target pembangunan energi baru juga harus dicapai.
"Keduanya harus berjalan beriringan. Integrasi dan teknologi yang ramah lingkungan dibutuhkan untuk mendorong transisi energi," ujar Rahmawaty.
"Kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan energi baru terbarukan secara optimal juga penting," imbuhnya.
Menurutnya kolaborasi adalah kunci penting termasuk keterlibatan masyarakat.
"Melibatkan masyarakat setempat dan pemangku kepentingan penting dilakukan, sekaligus memastikan kebutuhan lokal diakomodasi," kata Prof Rahmawaty. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan