Profesor Tikki Minta Pemerintah Rasional Saat New Normal

Senin, 08 Juni 2020 – 20:35 WIB
Aktivitas pulang kerja di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (8/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah harus menyiapkan dan menerapkan kebijakan kesehatan yang rasional pada era new normal.

"Pemerintah harus menerapkan kebijakan kesehatan yang rasional pada era normal baru. Pemerintahan juga harus berjalan secara efektif, tetapi kebijakan harus didasarkan pada bukti ilmiah dan ilmu pengetahuan, dan perlu dievaluasi implementasinya," ujar pakar kebijakan publik dari National University of Singapore (NUS) Prof Tikki Pangestu, Senin (8/6).

BACA JUGA: Ganjar Izinkan Taman Wisata Candi Borobudur Simulasikan New Normal

Profesor tamu di Lee Kuan Yew School of Public Policy NUS itu menjelaskan setiap negara harus menentukan strategi masing-masing dalam menerapkan skenario normal baru.

Pemerintah perlu membuat keputusan berdasarkan konteks, kapasitas yang tersedia, dan situasi yang dialami.

BACA JUGA: Penerapan New Normal, Tempat Karaoke Boleh Buka?

Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters) bekerja sama dengan SwissCham Indonesia dan NordCham Indonesia, Tikki menjelaskan pemerintah juga harus mempertimbangkan faktor lain dalam membuat kebijakan normal baru.

"Misalnya, sistem kesehatan harus diperkuat agar menjamin rumah sakit tidak kewalahan dalam menangani pasien. Pemerintah juga harus tetap responsif, bukan hanya terhadap pandemi COVID-19, tetapi juga masalah kesehatan lainnya," jelas dia.

BACA JUGA: Kebijakan New Normal Dongkrak Kesejahteraan Petani

Ia menilai, semua pihak harus bekerja sama, mulai dari pemerintah, masyarakat, perusahaan, dan organisasi internasional untuk mengimplementasikan secara rasional kebijakan kesehatan masyarakat.

Sementara Ketua Asosiasi Ekonomi Kesehatan Indonesia (InaHEA) Prof Hasbullah Thabrany mengatakan kunci sukses dalam menghadapi COVID-19 adalah disiplin.

"Korea Selatan bisa menjadi contoh, di mana pemerintahnya memiliki respons yang cepat pada awal ketika COVID-19 masuk ke negaranya sehingga bisa menerapkan kebijakan normal baru terlebih dahulu. Sementara Amerika Serikat terlambat mendeteksi COVID-19. Penerapan new normal di Amerika Serikat saat ini juga masih menjadi perdebatan," kata Hasbullah.

Untuk mempertahankan ekonomi pada era normal baru, menurut dia, semua pihak harus siap menghadapi berbagai perubahan termasuk sektor industri yang harus mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Sektor ekonomi di era normal baru akan sangat tergantung pada sektor kesehatan," tutur Hasbullah. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
New Normal   kesehatan   PSBB  

Terpopuler