Profil Arifin Tasrif: Urang Awak Dulu Dubes Jepang, Kini Menteri ESDM

Rabu, 23 Oktober 2019 – 19:39 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Profil Arifin TasrifMenteri ESDM yang dipilih dan dilantik Presiden Joko Widodo hari ini. Arifin Tasrif menjadi Menteri ESDM menggantikan pendahulunya, Ignasius Jonan di Kabinet Indonesia Maju.

Arifin mungkin sebelumnya tidak pernah bermimpi menjadi Menteri ESDM dan bekerja di lingkungan istana.

BACA JUGA: Tri Rismaharini Sudah Dua Kali Menolak Jabatan Menteri

Memiliki cita-cita merupakan banyak hal yang ditanamkan kepada anak-anak ketika masa bermainnya. Tidak jarang cita-cita tersebut dipengaruhi oleh orang terdekat di lingkungannya.

Sejak kecil dia m bermimpi menjadi pilot karena sering diajak naik pesawat oleh orang tuanya waktu kecil sehingga terbesit di benaknya bahwa suatu saat ingin menerbangkan sendiri pesawatnya.

BACA JUGA: Fachrul Razi Bukan Menteri Agama Islam, tetapi Sering Menjadi Khatib

Namun, seiring berjalannya waktu, Arifin justru menyukai dunia pertanian, hingga dia akhirnya menjadi pekerja profesional di bidang tersebut.

Lahir pada 66 tahun silam, tepatnya 19 Juni 1953, Tasrif menyelesaikan pendidikan sarjananya di ITB (Institut Teknologi Bandung) jurusan Teknik Kimia pada 1972.

BACA JUGA: Menteri dari Gerindra Ini Dapat Tugas Khusus Jokowi

Dia juga pernah menorehkan prestasi penghargaan internasional pada tahun 2011. Putra asli Minangkabau tersebut, meraih Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization), atas kontribusinya dalam dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan regional ASEAN.

Nama Arifin Tasrif semakin meroket ketika menjadi Direktur Utama di Pupuk Indonesia. Sebelum duduk di jabatan tersebut, dia lebih dulu menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya dan Dirut Petrokimia Gresik.

Oleh Kementerian BUMN, dia dipercayakan untuk mengoordinasikan produksi dan distribusi lima perusahaan untuk menjadi holding company BUMN waktu itu, di mana tujuan akhirnya adalah menjadi holding BUMN Pupuk Indonesia.

Arifin Tasrif menjadi dirut pertama dari perusahaan holding pupuk BUMN setelah berhasil menyatukan lima perusahaan yang telah didorong pemerintah untuk disatukan.

Pada 2012, ketahanan pangan Indonesia dianggap mengalami peningkatan drastis seiring dengan produktivitas lahan yang semakin luas dibandingkan negara Asia lainnya, padahal waktu itu subsidi pupuk Indonesia lebih kecil dibanding negara Asia lainnya.

Namun, ketergantungan impor pangan justru menurun. Oleh karena itu, dukungan keberhasilan produktivitas pertanian waktu itu disumbang besar juga dari pasokan dan kualitas pupuk yang tepat sasaran. Di saat itu, Arifin dinilai dengan rapor baik atas capaiannya tersebut.

Tidak lama setelah itu, dia mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang sejak 2017.

Kini pada tanggal 23 Oktober 2019, dengan memakai batik lengan panjang, dia duduk di tangga Istana Presiden, disebutkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Kabinet Indonesia Maju.

Dengan pengalamannya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif berpotensi untuk menjalin hubungan bilateral dengan Jepang dalam rangka investasi sektor migas.

Selain itu, Jepang juga selama ini dikenal unggul dalam pengembangan sektor energi baru terbarukan serta kendaraan listrik, maka tidak menutup kemungkinan kerja sama kedua negara dalam sektor energi bisa dimaksimalkan.

Dia pernah mengatakan, bahwa Indonesia mengalami surplus sekitar 2 miliar dolar AS dalam perdagangan Indonesia-Jepang. Bagi Jepang, kondisi tersebut bukan merupakan masalah.

Dengan pengalamannya dalam memimpin korporasi BUMN serta petrokimia, maka Arifin Tasrif diyakini juga akan memahami dalam mengembangkan industri petrokimia di Pertamina (Persero) sebagai pengembangan bisnis ke depannya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler