Profil Bahlil Lahadalia: Berayah Kuli Bangunan, Ibunya Tukang Cuci

Selasa, 22 Oktober 2019 – 17:49 WIB
Bahlil Lahadalia saat tiba di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Berikut ini adalah profil Bahlil Lahadalia, yang kemungkinan besar akan dilantik menjadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Rabu (23/10).

Bahlil sudah dipanggil Presiden Jokowi ke kompleks Istana Presiden, pada Selasa (22/10).

BACA JUGA: Profil Suharso Monoarfa: Staf Khusus Wapres Hamzah Haz, Bakal jadi Menteri Lagi

Bahlil merupakan Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019.

Usai bertemu Presiden jokowi, kepada para jurnalis mengatakan bahwa dirinya banyak diskusi soal perekonomian dengan mantan gubernur DKI itu, mulai dari pemerataan ekonomi Aceh, Papua hingga soal meningkatkan kapasitas UMKM.

BACA JUGA: Profil Edhy Prabowo: Mantan Prajurit TNI, Merantau ke Jakarta Kenal Prabowo Subianto

Masuknya nama Bahlil ke dalam calon menteri Kabinet Kerja Jilid II sesungguhnya sudah diisyaratkan Jokowi ketika menghadiri Munas HIPMI XVI (HIPMI) di Jakarta, pada pertengahan September 2019.

"Tadi Adinda Bahlil menyorong-nyorongkan dan merekomendasikan beberapa yang hadir di sini. Tapi saya tahu, adinda Bahlil ini pinter. Sebetulnya beliau menyorongkan diri sendiri," kata Jokowi.

BACA JUGA: Iwan Fals Komentari Busana Prabowo Subianto

Bahlil Lahadalia kelahiran Banda, Maluku Tengah, 7 Agustus 1976.

Dalam berbagai kesempatan ia merasakan kebanggaannya menjadi anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci. Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.

Kondisi ekonomi keluarga tak pernah membuatnya minder, bahkan kerja kerasnya mengantarkannya kini menjadi jajaran pengusaha sukses di Tanah Air.

Serba keterbatasan dalam hidupnya tak membuat pria yang besar di Papua ini berkecil hati. Bahkan dalam memperjuangkan hidupnya, ia berusaha mandiri mulai sebagai sopir angkot hingga membuka aktivitas usaha lainnya.

Kemandiriannya itu terbukti ketika saat duduk di bangku sekolah dasar. Bahlil kecil pun sudah dapat ikut membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.

Saat masih SMP, ia juga sempat menjadi kondektur. Ketika SMEA, ia menjadi sopir angkot secara part time. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.

Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Semasa di bangku kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Pada tahun 2003, namanya terdaftar di HIPMI tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Inilah awal mula kesuksesan pria asal Papua ini.

Dengan melihat begitu banyak sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, ia jadikan peluang untuk membuka usahanya. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

Karier Bahlil Lahadalia sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas HIMPI yang mengantarkannya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015-2019.

Kursi menteri apa yang akan diduduki Bahlil Lahadalia? Tunggu pengumuman susunan Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Rabu (23/10). (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler