jpnn.com, JAKARTA - Berikut ini merupakan profil Erick Thohir, pengusaha muda yang menjadi salah satu calon menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
Erick Thohir merupakan mantan ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 lalu.
BACA JUGA: Adian Napitupulu: Saya Bukan Erick Thohir
Erick Thohir, Senin (21/10) pagi datang ke Istana Negara, Jakarta. Erick datang mengenakan baju kemeja putih dan celana hitam. Pakaian yang kerap digunakan Jokowi dan menteri-menterinya.
Nama pengusaha tajir ini memang sudah melejit sebelum terlibat dalam dunia politik, atau pemenangan Jokowi – Ma’ruf pada Pilpres 2019 lalu. Erick merupakan adik dari pengusaha sukses, Garibaldi 'Boy' Thohir.
BACA JUGA: Masinton Berani Pastikan Kursi Menteri BUMN Bukan untuk Erick Thohir
Erick Thohir yang merupakan anak dari Teddy Thohir itu lulus dari Universitas Nasional California, AS, dan meraih gelar MBA. Sebelumnya, Erick Thohir terlebih dahulu meraih gelar sajar dari Glandele University.
Pria kelahiran Jakarta 30 Mei 1970 ini merupakan pendiri Mahaka Grup. Mahaka adalah induk dari perusahaan yang bergelut pada bidang bisnis media dan entertainment. Unit bisnis Mahaka antara lain radio Gen FM dan Jak FM, stasiun televisi Jak Tv, Harian Republika dan berbagai perusahaan lain di bidang bisnis olahraga dan hiburan.
BACA JUGA: Profil Mahfud MD: Mantan Aktivis PII dan HMI, Calon Menteri di Kabinet Jokowi
Nama Erick Thohir semakin melejit setelah mengakuisisi klub besar di Liga Seria A Italia, Inter Milan pada November 2013 lalu. Tidak tanggung-tanggung, Erick dipercaya menjadi presiden klub. Tidak hanya Inter Milan, Erick juga memiliki D.C United, sebuah klub sepak bola di Amerika Serikat.
Ternyata, Erick Thohir juga pernah memiliki klub basket NBA, Phiadelphia 76ers. Pada 2018, Erick mendapat kepercayaan besar menjadi ketua pelaksana Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Asian Games sukses digelar.
Erick Thohir selalu bersikap optimistis dan mengedepankan persatuan serta kesatuan. Usai nonton bareng alias nobar film Avengers: Endgame, Rabu 1 Mei 2019 di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Erick pun mengajak untuk mengambil hikmah dan pesan. Menurut Erick, salah satu pesan penting dalam Avengers: Endgame adalah pertempuran, peperangan dan kerusuhan hanya menimbulkan banyak korban.
Erick Thohir lantas mengaitkannya dengan persaingan di Pemilu 2019. Menurut dia, alangkah indahnya ketika pemilu yang digelar setiap lima tahun sekali diakhiri dengan persahabatan dan persatuan. Ia menegaskan, kini saatnya bersatu kembali membangun bangsa.
"Kalau kita asyik saling menyalahkan, cari yang negatif, yang pesimistis, akhirnya bangsa kita tertinggal," ujarnya. “Tahun 2045 kita mau menjadi empat besar ekonomi dunia," tambahnya.
Karena itu jika langkah menuju 2045 tidak dimulai dari sekarang sementara bangsa lain terus melaju, Erick menduga Indonesia akan ketinggalan.
Erick Thohir menegaskan, pesan moral dalam Avengers: Endgame bisa untuk menyemangati upaya bersama memajukan Indonesia.
"Inilah kenapa kami mengajak relawan, TKN, nonton Avengers: Endgame karena ada pesan moral. Yuk, kita bangun bangsa kita lagi. Yang sudah lewat, sudah lewat, tetapi kembali kita bersatu secara keluarga," ungkap Erick Thohir. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy