Profil Hotman Paris, 10 Tahun jadi Asisten Hingga Memimpin Kantor Pengacara di Sidney

Kamis, 30 Juni 2022 – 04:09 WIB
Hotman Paris bersama kelima asisten pribadinya. Foto: Romaida/JPNN.com

jpnn.com, TEBET - Pengacara Hotman Paris belakangan mendapatkan banyak sorotan karena terlibat dalam berbagai kontroversi.

Sebelumnya, Hotman Paris diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mantan asisten pribadinya, Iqlima Kim.

BACA JUGA: Soal Kasus Holywings, Razman Nasution Minta Polisi Seret Hotman Paris

Baru-baru ini, namanya kembali ramai diperbincangkan karena izin 12 outlet Holywings di Jakarta dicabut.

Sebagai pemegang saham Holywings, Hotman Paris kerap mempromosikan Holywings melalui media sosial.

BACA JUGA: Iqlima Kim Mengaku Sudah Siap Diperiksa soal Hotman Paris

Namun, di balik deretan kontroversinya, Hotman Paris merupakan sosok pengacara dengan karier cemerlang.

Hotman Paris merupakan pria kelahiran Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Dia lahir pada 20 Oktober 1959.

BACA JUGA: Hotman Paris Menduga Ada Musuh yang Menyusup di Kasus Holywings

Suami Agustianne Marbun itu mengaku berprestasi selama menjadi mahasiswa di fakultas hukum Universitas Katolik Parahyangan.

"Saya lulus tahun 1981, alumnus termuda dan tercepat. Saya lulus (dari) fakultas hukum usia 20 tahun," ungkap Hotman ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Setahun setelah lulus, Hotman memulai kariernya dengan bekerja di kantor pengacara OC Kaligis.

Di tahun yang sama, dia kemudian pindah bekerja ke firma hukum Adnan Buyung Nasution.

Hotman mengatakan dirinya hanya berkarier sebentar di firma hukum tersebut.

Alasannya, Hotman mendapatkan tawaran di Bank Indonesia tanpa tes berdasarkan rekomendasi karena berprestasi.

"Habis itu, saya lihat karena di Bank Indonesia enggak bisa kaya. Saya pindah dari BI ke kantor pengacara internasional," tuturnya.

Usai mengundurkan diri dari Bank Indonesia, Hotman baru berjodoh dengan tempat kerja yang tepat.

Hotman bekerja di firma hukum internasional milik Nono Anwar Makarim, Makarim & Taira S.

"Di sana saya 10 tahun menjadi asisten pengacara dunia, orang Inggris, Perancis, Amerika," ungkapnya.

Kariernya dalam bidang hukum pun berkembang pesat. Hotman direkomendasikan bekerja di salah satu kantor pengacara terbesar di Sidney.

Dalam empat tahun, tepatnya pada 1989, Hotman lantas diangkat menjadi salah satu pimpinan di kantor pengacara tersebut.

"Semula jadi asisten pengacara bule, terus jadi pimpinan pengacara bule," ujar Hotman bercerita.

Sejak saat itulah, dia mulai menangani berbagai kasus besar. Kliennya juga bukanlah orang sembarangan.

Banyak dari pejabat Indonesia yang sebelumnya sebagai pengusaha memercayakan Hotman menangani beragam kasus.

"Bapak Prabowo, Menteri Pertahanan itu klien saya selama 30 tahun termasuk keluarganya," ungkap Hotman.

"Kemudian, Pak Erlangga, Menteri ekonomi, sebelumnya dia, kan, pengusaha. Terus Pak Erick Thohir, menteri BUMN, dan puluhan konglomerat," bebernya. (mcr31/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler