jpnn.com, JAKARTA - Laman Google Doodle pada hari ini, Sabtu (23/10), menampilkan gambar penyanyi Ellya Khadam.
Dibuat oleh ilustrator Fatchurofi Muhammad asal Semarang, gambar tersebut dipajang sebagai penghormatan untuk hari lahir mendiang Ellya Khadam, 23 Oktober.
BACA JUGA: 5 Fakta Pernikahan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag
Berikut profil Ellya Khadam yang dikenal sebagai pelopor musik dangdut di Indonesia:
Pemilik nama asli Siti Alya Husnah itu lahir di Batavia (sekarang Jakarta) pada 23 Oktober 1928.
BACA JUGA: Celine Evangelista Menangis Usai Bercerai dari Stefan William, Ini Sebabnya
Selain Ellya Khadam, dia juga dikenal dengan nama Ellya Agus atau Ellya M. Haris.
Ellya Khadam menjalani masa kecil di Kampung Kawikawi, Manggarai, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Laporkan Marlina Octoria, Ayah Taqy Malik Siapkan 2 Saksi Penting
Pada usia muda, dia menikah hingga dikaruniai 2 orang anak.
Pernikahan pertamanya tidak berjalan mulus hingga akhirnya kandas, lalu dirinya menikah lagi dengan pria lain.
Saat remaja, Ellya Khadam mulai belajar menyanyi secara otodidak setelah melihat seorang tetangga yang merupakan penyanyi pop Malaysia.
Dia mengembangkan jenis musik tersebut lalu bergabung dengan grup musik lokal.
Nama Ellya Khadam mulai dikenal setelah jadi penyanyi Orkes Melayu Kelana Ria pada1950-an.
Orkes pimpinan Adi Karso dan Munif Bahasuan itu mampu melahirkan sejumlah penulis lagu Melayu pada 1960-an yang kemudian berkembang menjadi tonggak awal genre musik dangdut.
Ellya Khadam terkenal sebagai penulis lagu Boneka Dari India, Djandji, dan Pergi Tanpa Pesan yang sangat populer sejak akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an.
Boneka Dari India menjadi lagu yang dianggap sebagai standar musik dangdut Indonesia.
Tidak hanya itu, dia juga terkenal dalam memopulerkan lagu Beban Asmara ciptaaan Munif B dan lagu Ogah Ah!.
Selain jadi penyanyi, Ellya Khadam juga terkenal sebagai pemain film.
Pada 1970-an, dia disibukkan bermain dalam berbagai film, khususnya film bertema musik.
Sejumlah film yang pernah dibintanginya antara lain, Tjita-Tjita Ajah, Ratu-Ratu Rumah Tangga, Mak Tjomblang, Matahari Pagi, Bing Slamet Setan Djalanan, Benyamin Biang Kerok, Biang Kerok Beruntung, Bajingan Tengik, Benyamin Raja Lenong, Gudang Uang, dan sebagainya.
Pada masa tersebut, Ellya Khadam juga mendirikan grup musik Orkes Melayu El Sitara untuk mendukungnya saat proses rekaman.
Meski namanya sempat tenggelam pada 1980-an, dia masih terus berkarier hingga beberapa bulan menjelang meninggal.
Ellya Khadam meninggal dunia pada 2 November 2009 pukul 20.00 di Bogor karena penyakit diabetes yang diderita.
Hari ini, seharusnya Ellya Khadam memperingati ulang tahun ke-93. (ded/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra