Profil Letjen Dudung: Berani Menurunkan Baliho Habib Rizieq, Pembuat Patung Bung Karno

Rabu, 17 November 2021 – 15:54 WIB
Presiden Joko Widodo resmi melantik Letjen Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Acara pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/11). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurahman sebagai KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Jenderal Andika diketahui naik jabatan menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun per 1 Desember 2021.

BACA JUGA: Sebegini Kekayaan Letjen Dudung Abdurachman yang Bakal Dilantik Jadi KSAD, Jangan Kaget

Dudung memiliki segudang pengalaman sebelum menjabat KSAD. Alumnus Akademi Militer (Akmil) 1988 itu pernah menjabat Pangdam Jaya menggantikan Mayjen Eko Margiyono.

Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu terkenal membuat gebrakan menurunkan baliho eks Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ketika menjabat Pangdam Jaya pada September 2020.

BACA JUGA: Dapat Pesan dari Jokowi, Jenderal Dudung: Kami dari TNI AD Siap 

Selain menjabat Pangdam Jaya, Dudung pernah pula menjabat sebagai Gubernur Akmil periode 2018-2020.

Dudung pun membuat patung Proklamator Soekarno di kantor Akmil, Magelang, Jawa Tengah, semasa menjabat gubernur lembaga tersebut.

BACA JUGA: Di Hadapan Jenderal Andika, Prabowo Melirik Jokowi, Lihat Itu

Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memperoleh kesempatan meresmikan patung ayahnya di Akmil. 

Dudung diketahui berstatus menantu Kholid Ghozali, jenderal purnawirawan Akmil 1965.

Kholid ialah sahabat baik suami Megawati Soekarnoputri, almarhum Taufik Kiemas sewaktu zaman remaja di Palembang, Sumatra Selatan.

Dirinya semasa menjadi Pangkostrad banyak membuat gebrakan juga. Misalnya, dia pernah mengajak prajurit di Kostrad mengedepankan toleransi antarumat beragama.

Namun, ucapan Dudung dalam mengajak toleransi memancing reaksi publik. Pasalnya, Dudung menyinggung semua agama benar di mata Tuhan.

Selain itu, Dudung membuat kebijakan yang memperbolehkan tiga patung tokoh TNI AD yang sempat menghiasi diorama Peristiwa G30S/PKI diangkut dari Museum Darma Bhakti Kostrad.

Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kala itu bereaksi atas kebijakan Dudung yang memperbolehkan tiga patung diangkut dari Museum Darma Bhakti Kostrad.

Bahkan, Gatot menuding TNI disusupi PKI dari peristiwa hilangnya tiga patung.

Dudung kemudian mengklarifikasi hilangnya tiga patung tersebut. Dia menyebut tiga patung tidak dihilangkan secara sengaja oleh TNI. 

Penggagas tiga patung yaitu Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang mengambilnya atas dasar keyakinan agama. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler