jpnn.com - jpnn.com - Pasangan calon Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni terkesan lebih mengedepankan program bantuan dana bagi warga Jakarta.
Menurut Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin, hal itu terlihat jelas dari pemaparan yang disampaikan keduanya pada debat terbuka yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1) kemarin.
BACA JUGA: Anies Sangat Dominan, Agus dan Ahok Lebih Proporsional
"Program yang dipaparkan, mulai dari Bantuan Langsung Sementara (BLS) sebesar Rp 5 juta untuk tiap keluarga miskin, bantuan modal usaha bergulir sebesar Rp 50 juta untuk tiap unit usaha, sampai dengan bantuan Rp 1 miliar per tahun untuk pemberdayaan RT/RW di DKI Jakarta," ujar Said di Jakarta, Sabtu (14/1).
Menurut Said, program bantuan itu sebetulnya bagus-bagus saja. Selain bisa memberdayakan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran, program itu pada gilirannya juga diharapkan bisa mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat.
"Sampai di sini, Agus- Sylvi boleh disebut telah menunjukan keberpihakannya kepada warga Jakarta, khususnya kepada mereka yang berlabel orang pinggiran," ucap Said.
BACA JUGA: AHY Tegas, Ahok Rileks, Anies Berwibawa
Sayangnya, pasangan nomor urut 1 tersebut dinilai kurang mampu menjawab secara tangkas dan konkret mengenai metode untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan dana-dana yang akan dikelola oleh masyarakat tersebut.
Padahal sebelumnya telah disuarakan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
BACA JUGA: Kualitas Setiap Kandidat Semakin Terlihat Usai Debat
Menurut Said, pertanyaan dari pasangan petahana cukup masuk akal, mengingat program bantuan dana yang sejenis pernah juga diwujudkan di masa lalu, tetapi ternyata menyisakan sejumlah persoalan. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Bermutu Bisa Tekan Angka Golput
Redaktur & Reporter : Ken Girsang