Program BPNT Berupa Ayam Hidup Bikin Heboh, Polisi Bergerak

Kamis, 28 Januari 2021 – 10:03 WIB
Kapolres Cianjur, Jawa Barat, AKBP Mochamad Rifai. (ANTARA/Ahmad Fikri)

jpnn.com, CIANJUR - Keluarga penerima manfaat atau KPM program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat heboh karena diberikan ayam hidup oleh pengelola E-Warong yang ditunjuk pemerintah.

Tim dari Polres Cianjur pun diturunkan ke Kecamatan Pagelaran guna menyelidiki kasus pembagian ayam hidup dalam penyaluran program BPNT tersebut.

BACA JUGA: KPK Periksa Ihsan Yunus PDIP untuk Kasus Suap Bansos Covid-19

Sebab, bantuan itu seharusnya diberikan dalam bentuk daging ayam potong sesuai dengan pedoman umum dari kementerian.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai menyatakan pengerahan tim ke lapangan bertujuan untuk menyelidiki pergantian komoditas daging ayam potong menjadi ayam hidup yang diterima KPM tersebut.

BACA JUGA: D Ditembak Polisi di Kepala, Tewas, Mapolsek Sungai Pagu Diserang Warga

"Kalau ditemukan pelanggaran tentunya akan kita tindak lanjuti," kata AKBP Mochamad Rifai di Cianjur Rabu (27/1).

Kepolisian akan mendalami alasan penggantian komoditas BPNT tersebut, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi penerima manfaat yang merasa keberatan.

BACA JUGA: Kapolri Listyo Sigit Blak-blakan tentang Sosok Jenderal Idham Azis

Selain itu, tim dari Polres Cianjur akan memanggil supplier yang memasok ayam hidup ke E-Warong yang sudah ditunjuk sebagai penyalur program pemerintah pusat.

"Kami akan usut tuntas, kalau tidak sesuai dengan pedoman umum dan ini merupakan pelanggaran, tentunya berbagai pihak akan dimintai keterangan sebelum menetapkan sebagai tersangka," tegas AKBP Rifai.

Sebelumnya enam ribuan KPM program BPNT Kemensos di Kecamatan Pagelaran, Cianjur menerima ayam hidup untuk komoditas protein hewani yang biasanya dalam bentuk daging ayam potong atau daging sapi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur Surya mengatakan baru mendapat laporan terkait komoditas daging ayam potong yang seharusnya diterima KPM diganti dengan ayam hidup.

Pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut karena jelas komoditas itu tidak ada dalam pedoman umum untuk program BPNT.

"Ini baru pertama kali ada komoditi yang diganti dengan ayam hidup bukan daging ayam potong yang diterima KPM," ucap Surya.

Pihaknya mengaku baru mendapat laporan terkait masalah itu. Karena selama ini tidak ada KPM yang keberatan.

"Kami akan tindaklanjuti, terkait 6000 lebih KPM menerima ayam hidup dari E-Warong di Kecamatan Pagelaran," katanya.

Surya menjelaskan, berdasarkan pedoman umum dari Kemensos RI, setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 200.000 melalui kartu khusus yang nantinya akan ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama e-Warong.

Bantuan tersebut dapat ditukarkan menjadi empat komoditas, yakni beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani.

Berikutnya berupa kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati dan buah-buahan sebagai sumber vitamin, dimana masing-masing komoditas dipasok supplier ke E-Warong.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler