jpnn.com, JAKARTA - Program kartu prakerja disebut mengurangi dampak kesehatan mental akibat pandemi COVID-19.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).
BACA JUGA: Ogah Tanggapi Jerinx, Tompi: Suka-suka dia Saja
Penelitian ini mendeskripsikan dampak program Kartu Prakerja terhadap kondisi kesehatan mental masyarakat di masa pandemi COVID-19.
"Dapat disimpulkan bahwa Kartu Prakerja tidak hanya membantu meningkatkan skill seseorang, namun juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mental akibat pandemi," kata Peneliti LPEM FEB UI Chairina Hanum Siregar dalam keterangannya, Kamis (24/6).
BACA JUGA: Kominfo Pastikan Akses Komunikasi pada Ajang PON XX Papua Bakal Berkualitas
Hanum menjelaskan penelitian ini menggunakan data survei terhadap 4.000 responden dari seluruh Indonesia pada Agustus – September 2020.
Pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam survei tersebut mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap kondisi sosial ekonomi, termasuk perubahan pendapatan, kondisi kesehatan mental, dan Kartu Prakerja.
BACA JUGA: Menko Airlangga Pastikan Program Kartu Prakerja Berlanjut Hingga Akhir 2021
"Kondisi kesehatan mental dilihat melalui penilaian mandiri responden terhadap perubahan empat emosi dasar, yaitu kebahagiaan, kesedihan, kecemasan, dan amarah," katanya.
Berdasarkan hasil survei, pandemi COVID-19 telah memengaruhi kesehatan mental masyarakat.
Kondisi kesehatan mental seseorang menjadi lebih buruk akibat pandemi COVID-19, bisa dilihat dari penurunan rasa bahagia, peningkatan rasa cemas, sedih, dan marah.
"Hal ini tidak hanya karena kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan namun juga beberapa kebijakan terkait pandemi COVID-19 seperti pembatasan sosial,” kata Hanum.
Untuk mengurangi dampak kehilangan pekerjaan dan penurunan pendapatan, pemerintah memprioritaskan pelaksanaan program Prakerja untuk pekerja maupun pelaku usaha mikro. Hasil riset yang dilakukan membuktikan bahwa program Prakerja bisa menurunkan tingkat kecemasan, rasa amarah, dan rasa sedih.
LPEM FEB UI juga akan terus mengembangkan studi tersebut mengingat beberapa tantangan yang dihadapi dalam studi saat ini.
Survei dalam penelitian tersebut dilakukan pada awal pandemi, di mana pada saat itu kartu Prakerja baru diimplementasikan dan masyarakat masih beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, sehingga memungkinkan adanya perbedaan dengan kondisi saat ini.
"LPEM FEB UI saat ini sedang kembali melakukan survei baru yang direncanakan selesai pada akhir Juni 2021," kata Hanum.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy